Hampir Padam Sepenuhnya, Mbak Ita Waspadai Potensi Bara Api di Tumpukan Sampah TPA Jatibarang, Semarang

Pendinginan TPA Jatibarang masih tersisa titik api. (Sumber : Pemkot Semarang)

INFOSEMARANG.COM -- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan bahwa titik api di bekas kebakaran kawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Jatibarang semakin berkurang berkat bantuan water bombing.

Menurut Ita, panggilan akrab Hevearita, pagi ini hanya tercatat enam titik api, yang awalnya berjumlah 30 titik.

Proses pemadaman kebakaran TPA Jatibarang telah dimulai sejak Selasa, 19 September 2023dan diperkirakan akan berlangsung selama seminggu, dengan metode water bombing.

Baca Juga: Jasa Raharja Pastikan Korban Kecelakaan Beruntun Exit Tol Bawen Dapat Konpensasi, Rp50 Juta Bagi Korban Tewas

Water bombing telah dilakukan sejak Sabtu, 23 September 2023 di TPA Jatibarang menggunakan helikopter Super Puma milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang mampu membawa 4.000 liter air per angkutan.

Ita menjelaskan bahwa ini merupakan pengambilan air kedua untuk pemadaman di TPA Jatibarang setelah sebanyak 52 kali penyemprotan sebelumnya.

Meskipun jumlah titik api berkurang, Ita memperingatkan bahwa ada potensi bara api yang masih tersisa di dalam tumpukan sampah dan dapat menyala kembali.

Oleh karena itu, operasi water bombing dijadwalkan akan berlanjut hingga Senin, 25 September 2023 untuk memastikan pemadaman sepenuhnya.

Baca Juga: Nasib Ayah Siswi SD Buta Dicolok Tusuk Bakso, Malah Diduga Dapat Intimidasi, Nama Camat Menganti Terseret

"Mudah-mudahan dua hari ini apinya bisa padam. Karena jika sampahnya ini seperti tanah gambut maka bara apinya sampai ke dalam-dalam," katanya.

Sebelumnya, kebakaran melanda TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin, 18 September 2023 dan proses pendinginan dimulai pada Selasa, 19 September 2023 sekitar pukul 04.00 WIB.

Kebakaran melibatkan dua zona, yaitu zona bekas TPA yang tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk di bawahnya, dengan total luas terbakar mencapai lima hektare.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI