Mbak Ita Minta Sedimentasi dan Eceng Gondok di Sungai-Sungai Kota Semarang Dibersihkan Sebelum Musim Hujan Tiba

Mbak Ita meminta jajarannya segera melakukan pengerukan sedimentasi di sungai-sungai Kota Semarang sebelum musim hujan tiba. (Sumber : Pemkot Semarang)

INFOSEMARANG.COM -- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, melakukan inspeksi pembersihan enceng gondok di Kali Banger dalam rangka mencegah banjir di Kota Semarang pada Senin, 25 September 2023.

Mbak Ita meminta jajarannya segera melakukan pengerukan sedimentasi di sungai-sungai Kota Semarang sebelum musim hujan tiba.

BMKG memperkirakan awal musim penghujan akan mundur hingga November karena fenomena El Nino, karena itu, Pemerintah Kota Semarang melakukan antisipasi dengan membersihkan enceng gondok dan melakukan pengerukan sedimentasi.

Baca Juga: Kemenparekraf Sebut Kerugian Bromo Akibat Kebakaran Capai Rp 89,7 Miliar

"Apapun bisa terjadi. Sehingga kami tetap melakukan upaya pencegahan-pencegahan mengantisipasi jika nantinya terjadi curah hujan tinggi," ujarnya.

Mbak Ita menekankan pentingnya membersihkan Kali Banger dari gulma enceng gondok untuk memastikan aliran air lancar dan mencegah sedimentasi.

Selain itu, dalam tinjauannya, ia menemukan kurangnya optimalisasi dalam pemanfaatan amphibious.

"Amphibios itu harus bisa dimanfaatkan untuk mengeruk sedimentasi sungai. Kan sayang BBM nya kalau tidak digunakan," tuturnya.

Selain pengerukan sedimentasi, enceng gondok juga menjadi masalah utama penyebab banjir, terutama di dekat rumah pompa.

Baca Juga: Spesifikasi Google Pixel 8 dan 8 Pro Terungkap Sebelum perilisan 4 Oktober, Pembaruan OS dan Keamanan Hingga 7 Tahun

Mbak Ita mengajak masyarakat sekitar sungai, terutama nelayan, untuk membantu membersihkan enceng gondok.

“Nelayan kalau siang juga tidak ada aktivitas sehingga mereka bisa membantu Pemerintah Kota Semarang dalam pembersihan enceng gondok di wilayah Kali Banger dan sekitarnya. Sehingga mereka bisa mendapatkan tambahan pendapatan,” kata Mbak Ita.

Mbak Ita juga mengidentifikasi beberapa titik lain yang membutuhkan pengerukan seperti bekas rumah pompa Gebangsari dan wilayah Kalibanger hingga Sedompyong.

Tambahan amphibious dan backhoe kecil akan digunakan untuk pengendalian banjir dan pengangkatan sedimentasi.

Wali Kota Semarang berharap konsep kerjasama dengan nelayan dan warga ini bisa diterapkan di berbagai titik lainnya.

Baca Juga: Kejam! Geger Ibu Tiri Setrika Anak saat Hendak Berangkat Sekolah hingga Alami Luka Serius

“Saya minta ini menjadi contoh teman-teman dari SDA, dari PU bisa melakukan kegiatan seperti ini untuk sungai-sungai yang lainnya,” tandasnya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI