INFOSEMARANG.COM - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah pada Rabu (25/10/2023).
Aksi massa ini merupakan bentuk evaluasi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 9 tahun terakhir.
Sejak pukul 14.30 WIB, massa mulai memadati Jalan Pahlawan. Salah satu orator mencuatkan slogan "Cukup Sudah 9 Tahun Jokowi?" yang dituangkan dengan cat warna putih di sebuah spanduk.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Thailand 27-29 Oktober 2023: Latihan Bebas, Kualifikasi dan Balapan di Sirkuit Chang
Situasi semakin memanas sekitar pukul 15.15 WIB ketika ratusan massa mencoba masuk ke dalam kompleks Kantor DPRD Jateng.
Namun, usaha mereka digagalkan oleh aparat kepolisian yang berjaga.
Koordinator aksi, Aufa Adha Ariq, menjelaskan bahwa aksi ini diorganisir untuk mengevaluasi masa kepemimpinan Jokowi yang tinggal satu tahun.
Baca Juga: Adu Banteng BMW vs Motor Bebek di POJ City Marina, 1 Orang Tak Sadarkan Diri
Aksi tersebut dibagi menjadi beberapa klaster, termasuk hukum, ekonomi, ekologi, pendidikan, dan hak asasi manusia (HAM).
"Kami merasa masih ada banyak hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan sebelum masa jabatan Presiden Jokowi berakhir," katanya seperti dikutip Infosemarang.com dari Antara pada 27 Oktober 2023.
"Aksi ini juga diharapkan dapat memberikan catatan penting bagi calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung pada Pilpres 2024 mendatang," ujar Aufa.
Baca Juga: Jadwal Perempat Final French Open 2023: Ada 7 Wakil yang Akan Tanding
Tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut antara lain reformasi aparat penegak hukum, pencabutan UU bermasalah, peningkatan standar hidup dan upah yang layak, serta penciptaan portal satu data Indonesia untuk memastikan efisiensi dan efektivitas bantuan.
Selain itu, massa juga menyoroti pentingnya pemerintah bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Serta perlindungan terhadap dunia akademisi dan lingkungan pendidikan dari intervensi politik.
Baca Juga: Kronologi Zhafira Selebgram Semarang yang Buang Bayi di Bandara Bali, Lahiran Mandiri di Toilet
Aksi tersebut sempat memanas, bahkan beberapa massa terlihat membakar ban yang menyebabkan terjadinya api dan asap pekat di sekitar lokasi demonstrasi.
Pihak kepolisian telah turun tangan untuk mengendalikan situasi tersebut.***