INFOSEMARANG.COM -- Elon Musk mengakuisisi Twitter dengan harga $44 Miliar pada akhir 2022. Musk menjabat sebagai CEO dan melakukan perubahan revolusioner.
Respons terhadap perubahan ini beragam, ada yang mendukung dan ada yang tidak. Usai kontroversi centang biru, batasan tampilan tweet yang diberlakukan minggu lalu tidak diterima dengan baik oleh banyak pengguna, bahkan menyebabkan mereka meninggalkan platform tersebut.
Melihat hal ini, Meta, perusahaan di Balik Facebook dan Instagram, mengambil kesempatan besar. Sebagai respons, Meta telah mengembangkan platform bernama Threads untuk bersaing dengan Twitter.
Threads adalah aplikasi percakapan berbasis teks yang terhubung dengan Instagram. Dengan Threads, pengguna dapat terhubung secara lebih Dekat dengan teman dan pengikut mereka. Platform ini telah diluncurkan dan pengguna dapat masuk dengan mudah melalui satu Klik.
Cara Menggunakan Threads
Jika Kamu Ingin menggunakan Threads, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Unduh aplikasi Threads dari App Store atau Google Play Store.
2. Buka aplikasi dan pilih "Masuk dengan Instagram."
3. Jika aplikasi instagram telah terpasang di perangkatmu, Threads akan secara otomatis masuk.
4. Jika Kamu belum menginstal aplikasi instagram, Kamu akan diminta untuk menginstalnya. Setelah terpasang, Kamu dapat masuk ke Threads.
5. Setelah Kamu masuk, Kamu dapat mulai mengirim pesan kepada teman dekatmu.
Baca Juga: Daftar Lembaga Pemerintah Terapkan Sistem Single Salary Jelang Kenaikan Gaji PNS 2023
Threads: Alternatif Baru untuk Membangun Komunitas Online
Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan media sosial yang memungkinkan pengguna untuk terhubung secara intim dan berbagi informasi dengan teman-teman dekat semakin meningkat. Inilah mengapa mengapa Meta meluncurkan Threads, sebuah aplikasi media sosial baru yang bertujuan untuk bersaing dengan Twitter.
Dengan adanya Threads, pengguna dapat menjalin komunikasi yang lebih dekat dan personal dengan teman-teman mereka melalui percakapan berbasis teks. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbagi pemikiran, cerita, dan momen sehari-hari secara lebih terperinci dan intim.
Meta, yang telah sukses dengan platform-platform seperti Facebook dan Instagram, melihat potensi besar dalam pasar media sosial yang masih terus berkembang. Dengan mengakuisisi Twitter, Elon Musk memberikan gebrakan baru dengan perubahan-perubahan yang dilakukan di platform tersebut.
Namun, respons dari pengguna terhadap beberapa perubahan tersebut tidaklah seragam. Beberapa pengguna menyukainya, sementara yang lain merasa tidak nyaman dengan perubahan tersebut.
Threads menjadi alternatif yang menarik karena memiliki banyak kesamaan dengan Twitter, mulai dari desain hingga fiturnya. Dalam beberapa hal, Threads bahkan dapat dikatakan sebagai versi yang lebih baik dari Twitter.
Fitur-fitur yang ada di Threads memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dengan teman-teman dekat mereka, mengikuti pembaruan terkini, dan berpartisipasi dalam percakapan yang menarik.
Tidak mengherankan jika situasi ini memicu perdebatan dan mungkin bahkan pertempuran hukum di masa depan antara Meta dan Twitter. Sebagai perusahaan yang tidak takut meniru fitur dan desain pesaingnya, Meta telah membuktikan kesuksesannya dengan mengadopsi fitur Stories dari Snapchat ke Instagram.
Walaupun terjadi kontroversi pada awalnya, fitur tersebut akhirnya mendapatkan popularitas yang luar biasa dan berhasil menjadi daya tarik utama bagi pengguna Instagram.
Begitu pula, Meta berharap bahwa Threads akan menjadi platform yang sukses dan dapat bersaing dengan Twitter. Dalam persaingan sengit di dunia media sosial, pertumbuhan dan inovasi terus mendorong para pemain industri untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna mereka.***