INFOSEMARANG.COM -- Meski teknologi AI kini menghadirkan banyak manfaat dan kemudahan, namun di sisi lain teknologi AI ini juga mampu menghadirkan kekhawatiran.
Kemulusan hasil manipulasi AI pun kini dapat berdampak pada maraknya deepfake di media sosial.
Apa yang dimaksud dengan deepfake ini?
Baca Juga: Rincian Seleksi CPNS Kejaksaan RI 2023: Peluang Baru bagi Pencari Kerja
Melansir dari @kemenkominfo, deepfake sendiri merupakan rekayasa yang dibuat dari kecerdasan buatan atau AI supaya tampak seperti aslinya.
Bentuknya dapat berupa video, foto hingga audio.
Karena hasil manipulasi yang tampak nyata tersebut, konten ini pun sering disalahgunaan untuk penyebaran informasi palsu atau hoaks, pencemaran nama baik hingga penipuan.
Secara lebih detail, deepfake merupakan jenis deep learning yang digunakan untuk memanipulasi video atau audio sehingga seolah-olah orang yang ada di dalam video atau audio mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka katakan atau lakukan.
Baca Juga: Terbaru! LINK Pengumuman Seleksi IPDN 2023, Cara Cek Pengumuman dan Kuota Setiap Wilayah
Deepfake biasanya dibuat dengan menggunakan teknik yang disebut Generative Adversarial Networks (GANs).
GANs adalah jenis jaringan saraf tiruan yang dapat dilatih untuk menghasilkan konten yang realistis, seperti gambar, video, atau audio.
Meski masih dalam tahap pengembangan, namun jangan sampai Anda menjadi korban dari penyalahgunaan teknologi ini.
Baca Juga: Miris! Gegara Tegur Siswa SMA Merokok, Bola Mata Guru Ini Hancur Diketapel Orang Tua Murid
Cara Mengenali Deepfake
1. Perhatikan kualitas video
Jika video memiliki kualitas yang rendah, seperti resolusi yang rendah atau gambar yang kabur, kemungkinan besar video tersebut adalah deepfake.
2. Perhatikan gerakan
Jika gerakan di dalam video tidak alami, seperti orang yang berbicara dengan mulut tertutup atau orang yang berjalan dengan cara yang tidak wajar, kemungkinan besar video tersebut adalah deepfake.
3. Perhatikan konteks video
Jika video tidak memiliki konteks yang jelas, seperti video yang tidak memiliki tanggal, lokasi, atau informasi tentang orang-orang yang ada di dalamnya, kemungkinan besar video tersebut adalah deepfake.
4. Jangan lupa untuk memperhatikan gerak bibir dan mata, apakah terlihat alami atau tidak.
5. Perhatikan area wajah
Manipulasi deepfake hampir selalu merupakan transformasi wajah.
Baca Juga: Resmi! Cek Spesifikasi Xiaomi Pad 6 yang Akan Segera Hadir, Dijual dengan Harga Berapa?
6. Perhatikan bayangan yang muncul di sekitar objek, apakah terlhat natural atau tidak.
7. Perhatikan area rambut di wajah
Deepfake kerap kali gagal membaca bentuk rambut yang nyata.
8. Pastikan video tersebut berasal dari sumber yang terpercaya
Baca Juga: Pria di Pati Kena Bogem setelah Kritik Perangkat Desa soal Pembangunan Jalan
Jika Anda tidak yakin apakah video tersebut asli atau tidak, Anda dapat memeriksanya dengan sumber yang terpercaya, seperti berita atau media sosial.
Jika Anda menemukan deepfake, Anda dapat melaporkannya ke platform tempat video tersebut diunggah.
Jangan terima begitusaja informasi yang mungkin sedang viral yang Anda dapatkan.
Anda juga dapat membagikan informasi tentang deepfake ke orang lain sehingga mereka dapat mengenalinya dan tidak tertipu.***