Cueki Himbauan Joe Biden, Israel Malah Ngeyel Serang RS Al Shifa dengan Bangga: Kami Sudah Tepat Sasaran

Israel serbu bagian dalam Rumah Sakit Al Shifa, Gaza. (Sumber : JNS)

INFOSEMARANG.COM - Meski Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beberapa waktu lalu sudah meminta untuk tidak menyerang, faktanya Militer Israel pada hari ini (15/11) tetap menyerbu RS Al Shifa di Gaza.

Padahal di dalam rumah sakit terdapat ribuan orang berlindung dan ada petugas medis hingga pasien terluka.

Dengan ungkapan bangga, Israel yang masih ngotot RS Al Shifa dituduh jadi markas Hamas ini mengaku sudah tepat sasaran.

Baca Juga: Gegara Konser Coldplay, Jam Operasional MRT Jakarta Diperpanjang Hingga Dini Hari, Cek Jadwalnya DI SINI

"Berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional, pasukan IDF melakukan operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di Rumah Sakit Shifa," ungkap salah seorang pihak milter Israel.

Dikutip dari laman Alarabiya, Pesiden AS Joe Biden dan Israel dimintai pertanggung jawaban penuh oleh Hamas atas serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa.

Pihak Hamas mengungkap bahwa dua pihak tersebut menjadi dalang diserangnya RS Al Shifa.

Banyak juga yang menduga pihak intelinjen AS memberikan dukungan untuk melakukan operasi di Al Shifa.

Baca Juga: Jubir Amerika Serikat Tuding Salah Satu RS di Gaza Markas Besar Hamas, Awal Mula Serangan IDF ke RS Al-Shifa ?

Bak lampu hijau, Israel lantas melakukan aksi keji dengan menyerang lokasi tersebut.

Keji bukan main, warga sipil, staf hingga 2.300 pasien di RS Al Shifa diserang habis-habisan.

Banyak orang terjebak di dalamnya sebab sudah berhari-hari berlindung sebab Militer Israel terus melakukan pemboman udara.

Situasi mengerikan sempat diceritakan oleh salah seorang saksi yang berada di lokasi.

Baca Juga: Teror Militer Israel di RS Al Shifa Gaza, Tentara Lakukan Penembakan dan Pemboman di Dalam Bangunan

"Ada jenazah berserakan di kompleks rumah sakit dan tidak ada lagi listrik di kamar mayat," kata Direktur RS Al Shifa Mohammad Abu Salmiya.

"Kami terpaksa menguburkan mereka di kuburan massal,” imbuhnya.

Sebanyak 179 jenazah dikabarkan sudah dikuburkan, tujuh di antaranya yakni bayi yang meninggal dunia usai dilahirkan dan diletakkan dalam inkubator.

 

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI