INFOSEMARANG.COM -- Penghuni kolong Jembatan Panaragan kembali dievakuasi oleh Dinas Kota Bogor, Kamis (27/4/2023).
Penghuni kolong jembatan ini berjenis kelamin perempuan dan sudah ketiga kalinya dievakuasi oleh dinsos setempat.
Dari evakuasi kali ini, petugas dinsos menemukan beberapa bukti yang memperlihatkan kepemilikan aset penghuni kolong tersebut.
Petugas menemukan uang tunai yang cukup banyak, buku tabungan, surat kendaraan bermotor dan aset lainnya seperti jam tangan.
Bahkan sebuah cek juga ditemukan dari barang bawaan perempuan penghuni kolong jembatan ini.
Baca Juga: Viral Kakek di Serang Bongkar Tabungan, Berkantong-kantong Plastik Berisi Pecahan Uang Lama
Cek tersebut bernilai fantastis yakni Rp 1,35 miliar dengan logo bank swasta terbesar di Indonesia.
Saat ditanya oleh petugas, perempuan penghuni kolong jembatan ini mengaku beberapa asetnya bukan miliknya sendiri.
Misalnya jam tangan yang disebut pemberian dari seorang pria dan surat kendaraan bermotor milik mertuanya.
Petugas pun mengimbau kepada perempuan penghuni kolong ini untuk tak lagi mengulang tinggal di kolong jembatan.
Dikarenakan ia sebenarnya juga memiliki tempat tinggal pribadi.
Berikut imbauan yang disampaikan dinsos setempat:
Penghuni Kolong jembatan Panaragan Kota Bogor yg sudah 3 kali dievakuasi Dinsos Kota Bogor ternyata punya uang tunai yg cukup banyak, tabungan, motor, dan aset lainnya yg cukup besar.
Mereka menjadi pengemis dan pemulung sebagai profesi dan kerjaan rutin.
Tinggal di kolong jembatan menjadi cara untuk dikasihani untuk menambah penghasilan mereka.
Agar masyarakat tidak memberikan bantuan kepada warga seperti ini, krn akan semakin membuat mereka betah menjadi GePeng dan semakin sulit diurus dan dibina oleh pemerintah.
Baca Juga: Viral Mahasiswa ITB Tuliskan Kontribusi Teman Sekelompok di Makalah, Ada yang Tak Bantu Buat Tugas
Dinas Sosial Kota Bogor terus berusaha menangani PMKS/PPKS khusunya GePeng agar mereka bisa mandiri dan tidak mengandalkan hidup dari hasil belas kasihan orang.
Bersama SKPD lain kami bersinergi untuk menampung di Rusunawa bagi tuna wisma warga kota Bogor.
Menyediakan fasilitas kesehatan bersama Dinkes, Sekolah Gratis di Semua SD dan SMP Negeri, juga menyediakan sembako bantalan untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun perlu dukungan masyarakat dengan cara Tidak Memberikan Bantuan kepada mereka Di Jalan, di Lampu Merah yg akan membuat mereka menjadi semakin betah.
Kami akan sangat berterima kasih apabila bantuan masyarakat disalurkan melalui panti, langsung ke tempat tinggal mereka, atau melalui Baznas, Dinas Sosial atau Lembaga Kesejahteraan Sosial yg ada di Kota Bogor.
(*)