INFOSEMARANG.COM - Ghisca Debora menjadi mimpi buruk bagi ratusan fans Coldplay di Indonesia.
Konser Coldplay tanggal 15 November 2023 lalu yang seharusnya jadi momen membahagiakan itu berubah jadi kekecewaan lantaran ulah Ghisca Debora.
Sosok gadis yang disinyalir masih remaja ini, diduga raup keuntungan hingga Rp15 miliar.
Baca Juga: Apa itu Skibidi Toilet? Tren Kontroversial di Kalangan Anak-anak, Orang Tua Harap Waspada
Dirangkum infosemarang.com, berikut profil Ghisca Debora yang sudah menipu ratusan fans Coldplay.
Diketahui saat ini Ghisca terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi di Universitas Trisakti, angkatan 2022.
Kendati demikian, pihak Universitas Trisakti sudah mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku penipuan tiket konser itu sudah lama tidak aktif berkuliah.
Baca Juga: Potret Penampakan Bangkai Pesawat Yang Jatuh Di Pasuruan, Hancur Berkeping-Keping
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Humas Universitas Trisakti, Dewi Priandini.
“Benar, terduga ini mahasiswi di Trisakti. Ia terdaftar pada sementer ganjil 2022, tapi sampai sekarang ia sudah gakaktif karena jarang masuk," kata Dewi, saat ditemui awak media, di Trisakti, Jumat (17/11/2023).
Sementara, perempuan dengan nama lengkap Ghisca Debora Aritonang ini dalam surat laporan korban ia bekerja sebagai wiraswasta.
Baca Juga: CATAT! Tanggal Pemutihan Pajak Kendaraan Akhir Tahun 2023 di Jawa Tengah
Diketahui dalam rilis Kasat Reskrim Polda Metro Jaya, Kombes Pol Chandra Mata Rohansyah pada hari H konser Coldplay, sudah ada 73 laporan korban penipuan Ghisca.
Sebelumnya, akun media sosial X @tokoparmo membeberkan modus penipuan tiket tersebut.
Dari cuitannya itu diketahui, Ghisca merotasi 100 tiket yang dimilikinya hingga seolah - olah memiliki 8000 tiket.
Pemilik akun itu juga menyebut uang hasil penipuan itu dipindahkan pelaku ke salah satu bank di Belanda demi menghindari penyitaan.
Baca Juga: Belum Berhasil, TikTok Shop Masih Berusaha Buka Kembali di Indonesia
Dengan nominal uang yang diraupnya, banyak orang menduga Ghisca Debora bekerja secara terorganisir dengan dibantu pihak lainnya.***