Bukan 52%, Promotor Coldplay Rilis Pernyataan Resmi Soal Persentase Pengembalian Wristband Konser Coldplay di Jakarta

Bukan 52%, Promotor Coldplay Rilis Pernyataan Resmi Soal Pengembalian Wristband Konser Coldplay di Jakarta (Sumber : x.com/AdibHidayat)

INFOSEMARANG.COM -- Pada konser Coldplay di Jakarta (15/11/2023) lalu, jumlah pengembalian wristband usai konser tersebut cukup mencuri perhatian.

Di akhir konser tersebut, terpampang leaderboard yang menunjukkan bahwa beberapa negara lainnya mampu mencapai persentase pengembalian wristband konser Coldplay hingga 90% lebih.

Seperti misalnya Tokyo yang mencapai persentase tertinggi hingga 97%.

Baca Juga: Ini Tiga Skema Kenaikan UMK Kota Semarang yang Masih Dibahas, Serikat Pekerja Minta Naik 18 Persen?

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Warganet pun banyak yang penasaran soal pengembalian wristband konser Coldplay di Jakarta, baik warganet yang menonton konser tersebut dan yang tidak.

Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa pengembalian wristband konser Coldplay di Jakarta yakni 52% dan diberitakan oleh brebesnesia.

Namun kemudian informasi tersebut dibantah dengan pernyataan resmi yang dirilis Image Dynamics selaku konsultan public relations promotor Coldplay Music of the Sheres World Tour 2023 Jakarta.

Baca Juga: Debt Collector di Sukabumi Tewas di Tangan IRT, Warganet: Definisi Galakan yang Ngutang

"Sehubungan dengan informasi yang beredar terkait tingkat pengembalian Xyloband konser Coldplay di Indonesia sebesar 53%, kami selaku konsultan public relations promotor Coldplay Music of the Sheres World Tour 2023 Jakarta ingin mengklarifikasi bahwa informasi tersebut salah."

"Pihak manajemen Coldplay telah mengonfirmasi kepada pihak promotr, yaitu TEM Presents dan PK Entertainment, bahwa tingkat pengembalian Xyloband untuk konser Coldplay yang berlangsung pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta adalah 77%," ungkap pihak terkait soal persentase yang salah dan teah beredar di media sosial akhir-akhir ini.

Pihak Image Dynamics menambahkan, "Oleh karena itu, kami mohon kepada media dan masyarakat untuk tidak menyebarkan lebih lanjut informasi yang tidak tepat dan mengacu kepada data yang benar."

***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI