8 Penyebab Kasus KDRT di Indonesia, Selingkuh hingga Ekonomi

Andika Bahrudin
Rabu 22 November 2023, 17:42 WIB
Kasus KDRT di Indonesia masih tetap terjadi, menunjukkan adanya faktor-faktor penyebab yang perlu terus diatasi, mulai dari selingkuh hingga masalah ekonomi. (Infosemarang.com)

Kasus KDRT di Indonesia masih tetap terjadi, menunjukkan adanya faktor-faktor penyebab yang perlu terus diatasi, mulai dari selingkuh hingga masalah ekonomi. (Infosemarang.com)

INFOSEMARANG.COM -- Upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Indonesia, seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, bersamaan dengan langkah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), menunjukkan keseriusan dalam memberikan perlindungan kepada perempuan yang menjadi korban kekerasan.

Meski demikian, kasus KDRT masih tetap terjadi, menunjukkan adanya faktor-faktor penyebab yang perlu terus diatasi. Sebuah jurnal penelitian berjudul "Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada Survivor yang Ditangani oleh Lembaga Sahabat Perempuan Magelang" (2009) oleh Evi Tri Jayanthi dan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mengidentifikasi delapan penyebab KDRT di Indonesia, termasuk perselingkuhan, masalah ekonomi, dan budaya patriarki.

Penting untuk memahami konsep kesetaraan dalam keluarga sebagai solusi KDRT. Melibatkan pihak ketiga dalam proses mediasi saat terjadi konflik dapat membantu menangani kasus KDRT.

Apabila situasinya tidak dapat ditangani secara internal, langkah selanjutnya adalah segera melaporkan kasus tersebut ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), atau Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di Polres setempat untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan yang sesuai.

Baca Juga: Ibu Bayi Ungkap Buruknya Pelayanan Klinik Alifa, Tasikmalaya, Tuntut Keadilan atas Kematian Anaknya

Perincian lebih lanjut mengenai penyebab KDRT di Indonesia dapat dijelaskan pada ulasan di bawah ini:

Perselingkuhan

Salah satu pemicu KDRT di Indonesia adalah perselingkuhan. Terlibatnya suami dalam hubungan dengan perempuan lain, baik sebagai istri resmi maupun sebagai suami yang memiliki pasangan lain, dapat memicu kekerasan fisik dan/atau seksual dalam rumah tangga.

Data menunjukkan bahwa risiko kekerasan fisik dan/atau seksual meningkat 1,34 kali lipat pada perempuan yang suaminya terlibat dalam perselingkuhan dibandingkan dengan yang tidak. Begitu pula, perempuan yang suaminya berselingkuh memiliki risiko 2,48 kali lipat lebih tinggi.

Masalah Ekonomi

Aspek ekonomi juga menjadi penyebab KDRT di Indonesia, terutama ketika hak nafkah tidak dihormati atau diabaikan oleh suami. Kekerasan ekonomi dapat memicu konflik dan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Perempuan yang memiliki suami penganggur memiliki risiko 1,36 kali lebih besar untuk mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibandingkan dengan perempuan yang suaminya bekerja atau tidak menganggur.

Budaya Patriarki

Budaya patriarki juga menjadi faktor penyebab KDRT di Indonesia. Sistem ini memberikan kekuasaan kepada ayah sebagai penguasa keluarga, menciptakan ketergantungan perempuan pada suami dan membuat perempuan merasa lemah.

Perempuan dari kelompok ekonomi terbawah memiliki risiko 1,4 kali lebih besar untuk mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibandingkan dengan kelompok ekonomi teratas.

Campur Tangan Keluarga

Campur tangan keluarga dari pihak suami dapat menjadi pemicu KDRT. Keterlibatan keluarga dalam urusan perkawinan bisa menciptakan ketegangan dan konflik, memperburuk situasi, dan memicu kekerasan fisik dan psikologis.

Pertentangan antara anggota keluarga dan pasangan suami istri dapat menyebabkan trauma dan penderitaan bagi korban KDRT.

Baca Juga: Empat Wartawan Gadungan Diciduk Polisi Terkait Pemerasan ASN di Kota Semarang

Kebiasaan Judi

Bermain judi, yang dilarang baik secara hukum maupun agama, menjadi penyebab KDRT di Indonesia. Praktik perjudian menciptakan tekanan finansial, memicu ketidakstabilan dalam rumah tangga, dan berpotensi menyebabkan pertengkaran serta kekerasan dalam rumah tangga.

Alkoholisme

Konsumsi alkohol berlebihan atau alkoholisme menjadi faktor penyebab KDRT. Suami yang mengalami masalah alkohol cenderung bersikap agresif dan sulit mengontrol emosinya.

Perempuan yang memiliki suami dengan riwayat konsumsi alkohol memiliki risiko 1,56 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibandingkan dengan yang tidak. Selain itu, risiko meningkat menjadi 2,25 kali lipat pada perempuan yang memiliki suami yang sering mabuk.

Penggunaan Narkoba

Penggunaan narkoba juga signifikan dalam kasus KDRT. Pasangan yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba mengalami konflik lebih sering dan kekerasan yang lebih intens.

Perempuan yang memiliki suami pengguna narkotika memiliki risiko 2 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual.

Perbedaan Prinsip

Perbedaan prinsip antara suami dan istri dapat menciptakan konflik dan menjadi pemicu KDRT. Kesulitan untuk mencapai kesepakatan dalam pandangan hidup, nilai-nilai, dan prinsip dapat memicu pertengkaran berujung pada kekerasan.

Baca Juga: Ricuh Laga Brasil vs Argentina, Messi Cengkeram Leher Rodrygo Usai Katai Argentina Pengecut: Kami Adalah Juara Dunia

Semua penyebab KDRT di atas menegaskan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi KDRT di Indonesia.

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya16 Desember 2024, 12:35 WIB

PELNI Mobile Disosialisasikan ke Penumpang Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

PELNI Mobile, sebuah aplikasi untuk pembelian tiket kapal dan berbagai aktivitas yang di bawah naungan perusahaan diperkenalkan ke masyaíakat Semarang.
PELNI mobile diperkenalkan kepada penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu 15 Desember 2024. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan16 Desember 2024, 12:30 WIB

Cerita Pengabdian Merawat Bumi dan Kemanusiaan dari Wisudawan SCU, Mendukung Pertanian dan Merangkul ODGJ

Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar wisuda Periode IV 2024 di Auditorium Agnes Widanti, Kampus 1 SCU.
Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar wisuda Periode IV 2024 di Auditorium Agnes Widanti, Kampus 1 SCU. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya13 Desember 2024, 14:30 WIB

Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Jateng, Pemprov Jateng Upayakan Modifikasi Cuaca

Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi cuaca ektrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 16-23 Desember mendatang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat berkoordinasi dengan Pj Gubarnur Jateng, Nana Sudjana pada Jumat, 13 Desember 2024.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan13 Desember 2024, 14:13 WIB

SCU Borong 4 Penghargaan dalam Anugerah LLDIKTI Wilayah VI 2024, Hidupi Tradisi Unggul

Pencapaian ini menjadi bukti komitmen SCU dalam menghidupi tradisi unggul dan terus beradaptasi dengan perubahan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas.
Rektor SCU Dr. Ferdinand Hindiarto saat menerima penghargaan dalam Anugerah LLDIKTI Wilayah VI.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis13 Desember 2024, 13:43 WIB

Dekoruma Grand Opening Gerai di Semarang, Jadi Jujugan Tempat Cari Furniture dan Custom Interior

Dekoruma, Destinasi Furnitur dan Custom Interior No 1 Indonesia, melakukan grand opening gerai yang berlokasi di Jl A Yani, di Semarang.
Grand Opening Dekoruma, Destinasi Furnitur dan Custom Interior No 1 Indonesia di Jl A Yani Semarang, Jumat 13 Desember 2024. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis07 Desember 2024, 20:04 WIB

PADI Reborn dan DJ Winky Wiryawan Meriahkan HUT ke 18 Paramount Enterprise

Dalam 18 tahun Paramount Enterprise telah tumbuh menjadi perusahaan yang adaptif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Puncak acara Paramount ‘Fun Color Run’ 2024 menyambut HUT ke 18 Paramount Enterprise.
 (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya26 November 2024, 16:26 WIB

Tips Aman Berkendara Buat Generasi Z

Penting generasi Z yang mendominasi proporsi itu untuk makin menjaga perilaku berkendara agar terhindar maupun terlibat kecelakaan.
Generasi Z wajib menjaga perilaku berkendara yang aman. (Sumber:  | Foto: dok.)
Umum26 November 2024, 16:24 WIB

PJ Gubernur Jateng Optimistis Pilkada 2024 di Jateng Berjalan Kondusif

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengaku optimistis penyelenggaraan pilkada serentak 2024 di wilayahnya bakal berjalan kondusif.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. (Sumber:  | Foto: dok.)
Semarang Raya25 November 2024, 17:09 WIB

Polda Jateng Gelar Apel Pergeseran Pasukan BKO Pengamanan TPS Pilkada 2024 ke 10 Polres

Polda Jateng melaksanakan Apel Pergeseran Pasukan (Serpas) BKO Pengamanan TPS di Lapangan Mapolda Jateng, Senin, 25 November 2024.
Polda Jateng melaksanakan Apel Pergeseran Pasukan (Serpas) BKO Pengamanan TPS di Lapangan Mapolda Jateng.
 (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya24 November 2024, 17:52 WIB

Wali Kota Semarang Ajak Seluruh Camat dan ASN Tegaskan Komitmen Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Mbak Ita menegaskan pentingnya menjaga netralitas ASN, khususnya di masa-masa krusial menjelang dan selama Pilkada.
Apel akbar pengawas pemilihan se-Kota Semarang, Minggu 24 November 2024.

 (Sumber:  | Foto: Sakti)