INFOSEMARANG.COM -- Kementerian Luar Negeri memastikan tiga relawan MER-C Indonesia di Rumah Sakit Indonesia Gaza dalam keadaan aman.
Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, mengonfirmasi hal ini sebagai tanggapan terhadap kabar penangkapan dua dari tiga relawan WNI oleh pasukan Israel (IDF).
Menurut Iqbal, Kemlu telah memverifikasi berita tentang penangkapan tersebut dan mendapat informasi langsung dari sumber di Gaza bahwa ketiga relawan tersebut masih berada di RS Indonesia dan dalam kondisi baik.
Baca Juga: Bias Wamil, Ini Kumpulan Ucapan Bahasa Korea untuk Idol K-Pop Dilengkapi Hangul
“Kemlu telah memverifikasi langsung berita mengenai penangkapan dua WNI relawan di RS Indonesia oleh IDF. Menurut sumber langsung di Gaza, ketiga WNI relawan saat ini dalam kondisi baik dan masih berada di RS Indonesia,” kata Iqbal dilansir dari Antara.
Mereka sedang bersiap untuk dievakuasi ke Gaza selatan dari RS Indonesia yang terletak di Gaza utara. Kemlu akan terus memantau kondisi ketiga relawan tersebut.
Diketahui, ketiga relawan MER-C di RS Indonesia Gaza yakni, Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi.
Kondisi ketiganya menjadi perhatian setelah serangan Israel terhadap RS Indonesia di Gaza pada Senin, 20 November 2023 yang menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas.
Meskipun RS diserang, ketiga relawan tersebut menolak dievakuasi karena bertekad melanjutkan tugas kemanusiaan mereka di Gaza.
Baca Juga: 3 Cara Lapor KDRT di Semarang, Bisa Online atau Datang Langsung ke Tempat Ini
RS Indonesia diperkirakan merawat sekitar 700 orang yang terluka dan menampung 5.000 pengungsi.
Pemerintah Indonesia telah mengecam keras serangan Israel, menganggapnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Indonesia mendesak semua negara, khususnya yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, untuk menggunakan pengaruh mereka guna menghentikan tindakan kejam tersebut.
Pekan lalu, Israel juga menyerang RS Al Shifa dan menuduh Hamas memiliki pusat komando bawah tanah di bawah fasilitas medis itu. Tuduhan tersebut dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina.
Lebih dari 13.000 orang di Gaza telah tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, sementara korban di pihak Israel mencapai 1.200 jiwa.***