INFOSEMARANG.COM - Kasus bayi prematur meninggal di Tasikmalaya usai dijadikan konten foto newborn atau newborn photography belum menemui titik terang.
Nadia Anastasya Silvera, pihak keluarga menyebut Dinas Kesehatan Tasikmalaya masih diam seribu bahasa.
Padahal pihaknya telah menyerahkan aduan dugaan malpraktik di Klinik Alifa beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Bukan Hanya Curah Hujan Tinggi, Banjir Bandang di Getasan Rupanya Disebabkan Hal Ini
Meskipun sudah viral di media sosial, pihak Dinkes belum sama sekali menghubungi orang tua sang bayi.
"Sampai saat ini pihak dinas kesehatan belum ada 1 orang pun yang ke rumah adik saya mendatangi adik saya," tulisnya di akun instagram @nadiaanastasyasilvera_.
Kata Nadia, kuasa hukum dari keluarganya sudah berupaya menghubungi Dinkes, namun hasilnya tetap nihil.
"Belum ada laporan apapun ke saya, kuasa hukum keluarga saya pun sudah menghubungi pihak dinas tapi tidak ada jawaban sama sekali, gimana ini kok seperti ini," imbuhnya.
Geram karena tak ada respon soal kasus dugaan malpraktik dari Dinas, Nadia dan keluarga nampak mendatangi kantor.
Namun tampaknya tetap tidak membuahkan hasil, dan menemui jalan buntu.
Atas kondisi tersebut, banyak warganet yang turut geram pada Dinas Kesehatan Tasikmalaya, mereka menyayangkan sikap acuh terhadap kasus tersebut.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Gegara Mobil Satpol PP Ugal-ugalan di Jakut, 4 Kritis, 2 Orang Tewas
"Katanya pelayanan masyarakat kok ada aduan kayak gini ya pada kabur?" tulis salah satu warganet.
"Mungkin lebih awal si bidan ngasih cuan untuk menutupi kasus ini teh," tulis yang lain.
"Parah Dinkes Tasik," balas warganet.
Sebelumnya viral bayi prematur meninggal di Tasikmalaya usai dikontenkan foto newborn oleh Klinik Alifa tanpa seijin orang tuanya.
Padahal, sang bayi lahir dengan bobot 1,7 kg dan seharusnya mendapat perawatan intensif di inkubator.
Namun, sampai saat ini kasus dugaan malpraktik tersebut belum juga mendapat titik terang dan pertanggungjawaban dari pihak klinik maupun Dinas Kesehatan Tasikmalaya. ***