INFOSEMARANG.COM -- Gencatan senjata di Gaza telah berlangsung hingga hari kedua, memberikan sedikit ketenangan setelah hampir 50 hari serangan konstan Israel.
Meskipun demikian, Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat intensifikasi serangan sehari sebelum gencatan senjata, mencakup serangan udara, darat, dan laut di seluruh wilayah Gaza.
Gencatan senjata memberikan kesempatan bagi 2,3 juta warga Palestina di Gaza untuk mengalami malam tidur pertama tanpa takut akan serangan udara.
Selain itu, keluarga dapat mencoba mendapatkan pasokan makanan dan air, yang semakin langka di tengah terus-menerusnya serangan.
Beberapa warga memilih kembali ke bagian utara Gaza, yang menjadi saksi pertempuran sengit antara tentara Israel dan Hamas. Sementara itu, invasi darat oleh pasukan Israel di bagian utara telah menyebabkan beberapa warga Palestina tewas dalam perjalanan.
Hani Mahmoud dari Al Jazeera melaporkan bahwa gencatan senjata ini memberikan kesempatan bagi warga Palestina yang kehilangan orang yang dicintai untuk memberi penghormatan, karena prosesi pemakaman tidak diperbolehkan selama serangan udara.
Pembebasan Tawanan
Pada hari Sabtu, jurnalis Palestina Ismail Abu Omar membagikan video yang menunjukkan seorang pria mencari pakaian keluarganya dari reruntuhan rumah Gaza mereka yang hancur.
Fotografer jurnalis Palestina Magdi Fathi mendokumentasikan kesaksian perempuan pengungsi yang tidak menemukan sisa-sisa rumah mereka.
Baca Juga: Kronologi Tragis Pembunuhan Istri, Jenazahnya Dicor di Lantai Kamar Rumah di Desa Bacem, Blitar
Sebagai bagian dari gencatan senjata, 24 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza dibebaskan pada Jumat, 13 di antaranya warga Israel.
Lebih banyak pembebasan akan dilakukan ke depan, sesuai dengan daftar tawanan yang akan dilepaskan oleh Israel.
Pembebasan tawanan juga melibatkan 39 perempuan dan anak Palestina yang telah ditahan oleh Israel, beberapa di antaranya telah ditahan selama bertahun-tahun.
Mereka kembali ke rumah mereka di Tepi Barat yang diduduki.
Selama empat hari gencatan senjata, setidaknya 50 orang diharapkan dibebaskan oleh Hamas, sementara sekitar 190 tawanan tetap di Gaza.
Sebagai bagian dari pertukaran, diperkirakan 150 warga Palestina akan dibebaskan oleh Israel.
Gencatan senjata ini membuka pintu bagi pengiriman bantuan pertama sejak awal konflik di utara Gaza.***