Ahmad Sahroni Beri Tanggapan Kasus Perundungan dan Penculika Siswa MAN 1 Medan: Gurunya Jangan...

Ahmad Sahroni turut tanggapi kasus perundungan siswa MAN 1 Medan (Sumber : instagram @ahmadsahroni88)

INFOSEMARANG.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni turut beri tanggapan kasus perundungan dan penculikan siswa MAN 1 Medan yang baru-baru ini viral.

Tanggapan itu ia ungkap melalui akun instagram pribadi miliknya @ahmadsahroni88 pada Selasa, 28 November 2023.

Ahmad Sahroni menyayangkan jika kasus perundungan seperti tak ada habisnya terjadi di kalangan siswa.

Baca Juga: Malah Ngelunjak, Begini Respons Pengungsi Rohingya saat Dikasih Nasi Bungkus Porsi Melimpah

"Bullying gak selesai-selesai, semua sekolah diawasi guru-gurunya, gurunya juga jangan pura-pura gak tahu," tulisnya dalam keterangan.

Dalam video yang dibagikan korban berinisial HM nampak bersama kedua orang tuanya telah melaporkan kejadian perundungan tersebut.

Ibu korban, Khairani menyebut, tak hanya perundungan dan juga penculikan yang dialami sang putra, namun pelaku juga kerap mengancam anaknya.

Baca Juga: Sedang Hiatus, BTS Kembali Bawa Pulang Daesang di MAMA Awards 2023 dan Pecahkan Rekor

"Katanya dia diancam di sekolah, ancamannya dibunuh anakku, kalau dia melawan dia diancam dibunuh bukan dipatah atau apa," ungkap sang Ibu pilu.

Khairani menyebut jika semua pelaku merupakan murid dan alumni dari MAN 1 Medan.

Lantas ia pun mempertanyakan hasil pendidikan di sekolah tersebut lantaran pelaku bertindak brutal pada sang anak.

"Pelaku, penculik dan yang mengkelilingi anak saya anak MAN 1, saya sedang berpikir apa yang terjadi di MAN 1 ini?" tutur Khairani.

Baca Juga: Cara Serving Food Kiki Disorot Chef Vindy Lee saat Final MCI 11, Publik: Slay Queen Tahu Mana yang Benar

Bahkan disebutkan, pihak sekolah seolah-olah ingin menutupi adanya kasus perundungan dengan menyembunyikan bekas pukulan dengan kompresan es.

"Setiap anak saya dipukul, dia dikompres dikasih minyak karo supaya ini jangan keliatan," terangnya.

Kementerian Agama saat ini tengah pertimbangkan untuk memberi sanksi ke pihak sekolah. ***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI