INFOSEMARANG.COM - Menpora Dito akhirnya ikut memberikan tanggapan, usai mendengar kisah peserta lomba renang POPKAB Sleman DIY yang diduga dizolimi oleh panitia sendiri.
Dito Ariotedjo bahkan sempat mengunggah story dan membahas perihal kasus bocah mengikuti lomba renang hingga merasa dicurangi itu.
"Ini kenapa @kemenpora fokus program pendidikan upgrading SDM pengelolaan, kepelatihan dan perwasitan, tenaga medis keolahragaan, agar hal seperti ini bisa dihilangkan," ungkapnya.
Sebab sudah diperhatikan oleh Menpora Dito, Kustini Sri Purnomo selaku Bupati Sleman melakukan mediasi dengan orangtua Egi, bocah yang mengikuti lomba renang itu.
Ternyata Kustini telah menerima laporan kasus dugaan kecurangan itu sejak Senin (27/11) lalu.
Kustini membantah adanya kecurangan yang dilakukan panitia hingga membuat Egi tak jadi juara 2.
Ia justru mengatakan jika ada human error ketika membuat peringkat pada pertandingan.
Baca Juga: Daftar UMK 2024 Kabupaten/Kota di Yogyakarta, Gunungkidul Paling Rendah
"Sudah mediasi, dan hari ini dilakukan. Alhamdulillah hasilnya diputuskan juara 2 nya bersama," ungkap Kustini.
Guna mencegah kejadian serupa, Kustini juga telah meminta dinas terkait untuk melakukan evaluasi.
Melalui cuitan di berbagai media sosial termasuk Twitter @Merapi_Undercover.
Diceritakan bahwa Egi awalnya mengikuti 3 nomor lomba renang POPKAB Sleman tingkat SD mewakili kecamatan Ngemplak.
Baca Juga: Gencatan Senjata Usai, Israel Langsung Bombardir Gaza, Netanyahu Klaim Hamas Langgar Kesepakatan
Harusnya, Egi menjadi juara 2 karena berhasil menyelesaikan pertandingan 100 meter gaya bebas.
Kendati demikian, saat pemanggilan juara nama Egi sama sekali tak disebut.
Padahal, tidak sedikit saksi menyaksikan sendiri di perlombaan itu Egi berhasil lolos dan harusnya menyabet juara 2.
Pihak orang tua Egi juga sempat protes ke panitia namun tak membuahkan hasil, sehingga bocah malang tersebut sempat menangis.