KPU Wajibkan Pasangan Capres dan Cawapres Hadir pada Lima Sesi Debat

KPU RI mewajibkan kehadiran pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dalam setiap sesi debat. (Sumber: KPU)

INFOSEMARANG.COM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mewajibkan kehadiran pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dalam setiap sesi debat, dengan pembagian proporsi bicara yang berbeda.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, menyampaikan bahwa dari lima debat yang diadakan, tiga di antaranya merupakan debat capres, sementara dua sisanya debat cawapres.

"Kedua pasangan calon harus hadir dalam kelima sesi debat tersebut. Hanya proporsinya yang berbeda dalam pemberian ucapan," ujar Hasyim pada Jumat, 1 Desember 2023.

Baca Juga: Polisi Ringkus Driver Ojol di Surabaya yang Suruh Bocah 4 Tahun Pegang Alat Kelaminnya

Hasyim menegaskan bahwa kehadiran pasangan capres-cawapres pada setiap sesi debat untuk menunjukkan kepada publik seberapa solidnya kerjasama di antara keduanya selama debat.

"Pasangan calon diharapkan hadir untuk memperlihatkan kepada publik mana yang lebih unggul dalam debat. Ini juga untuk memperkuat keyakinan publik terhadap kerjasama tim capres dan cawapres," tambahnya.

Dalam menjelaskan lebih lanjut, Hasyim menyatakan bahwa pada debat capres, proporsi bicara capres akan lebih dominan, begitu juga sebaliknya pada debat cawapres.

"Pada sesi debat capres, capres akan memiliki proporsi bicara yang lebih besar. Begitu pula dalam debat cawapres, proporsi bicara akan lebih banyak untuk cawapres," ujarnya.

Baca Juga: Innalillahi, Terjadi Kecelakaan Mobil Di Tol Bawen Sore Ini

Jadwal Debat Capres-Cawapres

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan jadwal lima kali debat capres-cawapres. Debat perdana dijadwalkan pada 12 Desember 2023 di Jakarta.

Debat akan berlanjut pada 12 Desember 2023, serta diadakan pada 7 dan 14 Januari 2024. Debat terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024.

Debat Capres-Cawapres ini akan disiarkan secara langsung di semua stasiun televisi nasional.

Anggota KPU, August Mellaz, menyatakan bahwa pemilihan Jakarta sebagai lokasi debat memiliki pertimbangan mobilisasi dan organisasi yang dianggap lebih mudah, bukan karena sentralitas Jakarta.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI