INFOSEMARANG.COM -- Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut 2, dikenal sebagai figur yang irit bicara sepanjang kampanye Pilpres 2024.
Dalam berbagai wawancara dengan media, Gibran terlihat menjawab pertanyaan wartawan sekenanya sambil berlalu pergi.
Satu dua kalimat setelah menjawab pun cepat-cepat diakhiri dengan "sampun nggih sampun" atau "sudah ya, terima kasih".
Dia juga nampak enggan berpolemik ketika lawan politik menyerangnya dengan statement-statement keras di media.
Baca Juga: Komplotan Penipu Ngaku Kepala Dinas dan Turis Brunei Gasak ATM Korban Hingga Rp 110 Juta di Semarang
Ketika ditanya tentang kebiasaan irit bicaranya tersebut, Gibran tidak menampiknya.
"Ya, memang seperti itu," kata Gibran kepada Reporter Narasi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu, 3 Desember 2023.
Menanggapi pertanyaan mengenai pentingnya kampanye sebagai ajang untuk menjual gagasan, putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan bahwa visi-misi Prabowo-Gibran telah diperkenalkan secara konsisten setiap hari.
"Tiap hari kan juga sudah menyuarakan visi-misi kita. Silakan warga yang menilai ya," ujarnya.
Dalam menjawab pertanyaan, Gibran terlihat menggunakan pola jawaban yang sama, membuat netizen hafal beberapa "template" jawaban yang sering ia gunakan.
"Kumpulan template Gibran, isi dibawah;" tulis alakh*** di kolom komentar instagram @narasinewsroom.
Netizen pun bersaut menuliskan frasa yang sering diucapkan Gibran ketika menjawab pertanyaan wartawan seperti berikut:
"Saya serahkan ke warga aja, biar warga yang menilai."
"Ya tanyakan saja ke yang bersangkutan, ya tanyakan saja pada...."
"Sudah...sudah...sampun...sampun...nggih"
"Terima kasih ya terima kasih"
"Mosok tho? Saya belum baca beritanya. Ya ditanyakan aja nggih sama yang bersangkutan."
"Saya mengikuti aturan yang berlaku, kita ikuti saja."
"Apa hal itu perlu untuk ditanyakan"
Baca Juga: Jadwal Debat Capres-Cawapres Resmi Diumumkan KPU, Catat Ini Tanggal dan Tema Debat
Demikianlah pola komunikasi Gibran Rakabuming Raka dalam menanggapi pertanyaan wartawan, terutama ketika menanggapi wawancara door stop. (*)