INFOSEMARANG.COM -- Gunung Marapi meletus pada Minggu, 3 Desember 2023, sekitar pukul 14.53 WIB. Puluhan pendaki terjebak di area tersebut.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Agam, saat erupsi terjadi, 47 orang pendaki berada di Gunung Marapi.
Hingga Senin dini hari pukul 03.10 WIB, 21 orang pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat, sementara 26 pendaki lainnya masih dalam proses evakuasi.
Plh Kepala BKSDA Sumatera Barat, Dian Indriati, menyampaikan bahwa proses evakuasi masih berlangsung.
Mereka mulai mendaki pada Sabtu, 2 dan 3 Desember, melalui dua titik pintu masuk, yaitu Nagari Batu Palano dan pintu pendakian Gunung Marapi di Koto Baru.
Dian juga menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai korban meninggal dunia. Tim BKSDA masih menunggu data resmi dari tim evakuasi terkait kondisi para pendaki.
"Kami akan terus memperbarui informasi seiring dengan perkembangan evakuasi. Mohon doa agar seluruh pendaki dapat dievakuasi dengan selamat," tambahnya.
Baca Juga: Hamas Tolak Bebaskan Tentara Israel yang Disandera Sampai Perang di Gaza Berakhir
Hasil pantauan dari Kementerian ESDM Badan Geologi Bukittinggi menyebutkan bahwa dari awal erupsi hingga pukul 23.59 WIB, tercatat 36 kali letusan dan 16 kali hembusan.
Pada Senin, 04 Desember 2023, dari pukul 00:00 sampai pukul 06:00, terjadi 9 kali letusan dan 43 kali hembusan.
Sebelumnya, pada tanggal 03 Desember 2023, pukul 14:54 WIB, terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini ± 4 menit 41 detik.
Baca Juga: Kabar Duka, Eks Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia
Saat ini, Gunung Marapi berada pada Status *Level II (Waspada)* dengan rekomendasi:
Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi dalam radius 3Km dari kawah/puncak.***