INFOSEMARANG.COM - Ade Armando, salah satu politisi Partai Solidartitas Indonesia (PSI) belum lama ini membuat kegaduhan dengan menyebutkan politik dinasti sebenarnya ada di Yogyakarta.
Tentu saja, tidak sedikit warga Yogyakarta lantas geram dan tak terima dengan pernyataan politik dinasti yang diutarakan oleh Ade Armando.
Bahkan, disebut-sebut akan ada aksi untuk menangkap Ade Armando yang dilakukan oleh Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN).
Baca Juga: Puluhan Pendaki Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Evakuasi Terus Berlangsung
Atas perbuatannya itu, PSI sebagai partai yang menaungi Ade memintanya untuk segera minta maaf.
Melalui sebuah video, akhirnya Ade Armando meminta maaf terkait ungkapan politik dinasti yang menyinggung banyak pihak terutama warga Yogyakarta.
"Melalui video ini, saya ingin mengajukan permintaan maaf sebesar-besarnya, seandainya video saya yang terakhir soal politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," ungkap Ade melalui akun Twitternya.
Ia juga menegaskan pernyataan tersebut tak ada sangkut pautnya dengan nama partai melainkan murni dari opini pribadi.
"Ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik dan policy dari DPP PSI dan DPW PSI Yogyakarta. Itu sepenuhnya karena pandangan saya," imbuhnya.
Atas dasar arahan PSI, Ade Armando akhirnya mengajukan pemohonan maaf atas videonya itu.
Tidak sedikit warganet lanta memberikan berbagai tanggapan mereka melalui kolom komentar unggahan itu.
"Video ini bentuk pengakuan bersalah, silahkan para pihak lanjutnyan prosesnya," ungkap salah seorang warganet.
Baca Juga: Hamas Tolak Bebaskan Tentara Israel yang Disandera Sampai Perang di Gaza Berakhir
"PSI bakalan zonk di Jogja berkat bacotnya Ade. Makasih ya sudah meyakinkan kami untuk tidak sejalan dengan kalian," imbuh warganet lain.
"Berani nyenggol Yogyakarta, siap terima konsekuensinya, mulutmu harimaumu," timpal warganet lainnya menanggapi video Ade Armando minta maaf usai singgung politik dinasti di Yogyakarta.