Gunung Merapi Melepaskan Awan Panas Guguran Berkali-kali, BPPTKG Imbau Masyarakat Waspada Banjir Lahar

Aktivitas G. Merapi dilihat dari Bukit Klangon Glagaharjo Cangkringan Sleman, Yogyakarta. (Sumber : Instagram/merapi_uncover)

INFOSEMARANG.COM -- Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan pada Senin, 4 Desember 2023.

Gunung Merapi melepaskan empat kali awan panas guguran ke dua sungai di selatan dan barat daya gunung.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, menyatakan bahwa awan panas guguran keluar ke arah Kali Boyong sebanyak tiga kali dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter.

Baca Juga: Tamu Nikahan Keroyok Anggota Babinsa di Grobogan, Diduga Gara-gara Hiburan Organ Tunggal Berhenti

"Teramati tiga kali awan panas guguran ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter," kata Budi dikutip dari Antara pada Selasa, 5 Desember 2023.

Pertama kali terpantau pada pukul 17.12 WIB dengan amplitudo maksimal 30 mm, durasi 244 detik, dan jarak luncur 2.400 meter.

Kedua, pada pukul 17.16 WIB dengan amplitudo maksimal 53 mm, durasi 300 detik, dan jarak luncur 3.000 meter.

Ketiga, keluar pada pukul 17.23 WIB dengan amplitudo maksimal 53 mm, durasi 210 detik, dan jarak luncur 2.000 meter.

BPPTKG kembali mengamati awan panas guguran pada pukul 17.36 WIB dengan amplitudo maksimal 50 mm, durasi 124 detik, dan jarak luncur 1.200 meter, namun kali ini ke arah hulu Kali Krasak.

"Teramati satu kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur 1.200 meter," katanya.

Baca Juga: Radja Nainggolan Digaji 5 Miliar Hingga Akhir Musim di Bhayangkara FC, Turun Lapangan Perdana pada Laga Tandang Lawan PSM Makassar

Karena mulai pukul 18.02 WIB hujan turun di puncak Merapi, Agus mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya lahar hujan di sungai-sungai berhulu Merapi.

"Waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Agus.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran dapat mencapai Kali Woro hingga tiga kilometer dari puncak, serta Kali Gendol hingga lima kilometer dari puncak.

Guguran lava dan awan panas guguran juga dapat berdampak ke Kali Boyong hingga lima kilometer dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga tujuh kilometer dari puncak.

Jika terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat mencapai area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI