INFOSEMARANG.COM - Gunung Marapi tercatat telah meletus lebih dari 50 kali sepanjang sejarah. Letusan-letusan tersebut telah menimbulkan berbagai dampak, baik bagi masyarakat di sekitar gunung maupun bagi wilayah di sekitarnya.
Letusan-letusan besar Gunung Marapi
Berikut adalah beberapa letusan besar Gunung Marapi:
- Letusan tahun 1830
Letusan ini terjadi pada tanggal 8 September 1830. Letusan ini mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 meter di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh. Letusan ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah di sekitar gunung.
- Letusan tahun 1979
Letusan ini terjadi pada tanggal 30 April 1979. Letusan ini merupakan letusan terbesar yang terjadi di Gunung Marapi dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Letusan ini menyebabkan 60 orang tewas dan ribuan orang lainnya mengungsi.
- Letusan tahun 1987
Letusan ini terjadi pada tanggal 29 Mei 1987. Letusan ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah di sekitar gunung. Awan panas guguran dari letusan ini menyebabkan 10 orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka.
- Letusan tahun 2023
Letusan ini terjadi pada tanggal 7 Januari 2023. Letusan ini merupakan letusan pertama yang terjadi di Gunung Marapi pada tahun 2023. Letusan ini menyebabkan peringatan status Gunung Marapi dinaikkan menjadi level III (siaga).
Dampak letusan Gunung Marapi
Letusan Gunung Marapi dapat menimbulkan berbagai dampak, baik bagi masyarakat di sekitar gunung maupun bagi wilayah di sekitarnya. Dampak-dampak tersebut antara lain:
Baca Juga: Asyik Joget di Acara PDIP, Anak Ganjar Pranowo Malah Dikira Satria Mahathir
- Kematian dan luka-luka
Letusan Gunung Marapi dapat menyebabkan kematian dan luka-luka akibat terjangan awan panas guguran, lontaran material pijar, dan bom vulkanik.
- Kerusakan harta benda
Letusan Gunung Marapi dapat menyebabkan kerusakan harta benda, baik berupa rumah, bangunan, maupun infrastruktur lainnya.
- Gangguan aktivitas masyarakat
Letusan Gunung Marapi dapat mengganggu aktivitas masyarakat, baik berupa aktivitas sehari-hari maupun aktivitas ekonomi.
- Polusi udara
Letusan Gunung Marapi dapat menyebabkan polusi udara akibat abu vulkanik yang terbawa angin. Polusi udara ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi masyarakat.
Upaya mitigasi letusan Gunung Marapi
Upaya mitigasi letusan Gunung Marapi dilakukan untuk mengurangi dampak letusan terhadap masyarakat dan wilayah di sekitarnya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi Telan Banyak Korban Jiwa, Publik Pertanyakan Penjagaan Pos di Jalur Pendakian
- Pemantauan aktivitas gunung api
Pemantauan aktivitas gunung api dilakukan secara rutin oleh Badan Geologi Kementerian ESDM. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi gunung api dan potensi terjadinya letusan.
- Pembentukan sistem peringatan dini
Sistem peringatan dini dibangun untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi terjadinya letusan. Sistem ini dapat berupa sirene, sirine, atau SMS blast.
- Penyuluhan kepada masyarakat
Penyuluhan kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya letusan gunung api. Penyuluhan ini dilakukan melalui berbagai media, seperti media massa, media sosial, dan penyuluhan langsung.
Gunung Marapi merupakan gunung api aktif yang telah meletus lebih dari 50 kali sepanjang sejarah. Letusan-letusan tersebut telah menimbulkan berbagai dampak, baik bagi masyarakat di sekitar gunung maupun bagi wilayah di sekitarnya. Upaya mitigasi letusan Gunung Marapi dilakukan untuk mengurangi dampak letusan terhadap masyarakat dan wilayah di sekitarnya.