INFOSEMARANG.COM -- Kaesang Pangarep, Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan tegas mempersilakan Ade Armando untuk keluar dari partai jika tidak dapat mematuhi aturan konstitusi terkait Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"PSI adalah partai yang patuh pada aturan konstitusi, terutama terkait Daerah Istimewa Yogyakarta," ujar Kaesang di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 6 Desember malam, sebagai respons terhadap pernyataan Ade Armando mengenai politik dinasti di DIY.
Karena itu, Kaesang memberikan opsi kepada Ade Armando dan kader PSI lainnya yang tidak dapat mematuhi Undang-Undang atau Undang-undang Dasar (UUD) 1945 untuk keluar dari partai.
"Bang Ade atau kader lain yang tidak bisa patuh, silakan keluar dari PSI," tegas putra bungsu Presiden Joko Widodo.
Kaesang menyatakan bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan Yogyakarta.
"Saya adalah bagian dari Yogyakarta, saya menikah di sini, dan istri saya juga orang Yogya," ungkapnya.
Sementara itu, Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, menyatakan bahwa partainya secara serius menindaklanjuti pernyataan Ade Armando mengenai politik dinasti di DIY.
Menurutnya, proses di internal partai masih berlangsung dan Ade Armando telah mendapat teguran keras langsung dari Ketum PSI Kaesang Pangarep.
"(Tentang sanksi) masih dirapatkan, namun sudah ada teguran keras langsung dari Mas Kaesang," ujar Grace.
Menurut Grace, Ade Armando juga telah membuat video permintaan maaf melalui media sosial, di mana ia menekankan bahwa pendapat yang disampaikannya adalah opini pribadi, bukan opini dari PSI.
Baca Juga: Erdogan Kecam Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza, AS Menentang Pengurangan Wilayah
Grace menambahkan bahwa tidak ada koordinasi terkait pernyataan tersebut, dan partai merasa kaget dengan pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Ade Armando mengkritik para mahasiswa, khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang melakukan protes terkait politik dinasti.
Ade Armando menyebut BEM UI dan BEM UGM ironis karena sebenarnya DIY yang menerapkan politik dinasti. Pernyataan tersebut disampaikan Ade Armando melalui akun media sosialnya, @adearmando61.***