INFOSEMARANG.COM - Heboh kasus perundungan kembali terjadi dan menimpa anak SD di Sukabumi berisinial L (9) oleh sesama siswa hingga guru dan Kepala Sekolah tempat korban belajar, yaitu SD Yuwati Bhakti.
Hal tersebut diungkap oleh Mellisa Anggraini selaku kuasa hukum keluarga korban, yang mengunggah kronologi kejadian di akun X miliknya @mellisA_An, pada 8 Desember 2023 lalu.
Mellisa menyebut, peristiwa bullying yang menimpa L sudah lama berlangsung.
Baca Juga: Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh, Gelombang ke-9 Sejak November 2023
Namun pada bulan Februari 2023, korban mengalami lengan patah akibat mendapat kekerasan dari sesama siswa.
Herannya, pihak sekolah disebut mengabaikan rasa sakit korban, dan malah menyusun siasat serta skenario untuk mengelabui orang tua korban.
"Pasca lenggannya patah, guru2 bukan segera membawa leon ke RS namun malah menyusun siasat dan kronologis yang akan disampaikan kpd orgtua leon, bahkan orgtua pelaku datang lebih dulu dibanding orgtua leon sendiri," tulisnya di X @mellisA_An.
Tak sampai di situ, sebelum orang tua korban mengetahui kebenaran peristiwa yang menimpa sang putra, Kepala Sekolah SD Yuwati Bhakti diduga mengintimidasi keluarga L.
Intimidasi itu berupa pesan yang meminta agar orang tua L segera membuat video klarifikasi jika patahnya lengan sang anak semata-mata murni karena terjatuh dan tidak ada kasus perundungan.
Sontak tindakan Kepala Sekolah pada orang tua korban dinilai publik seolah ingin menutupi kasus bullying yang ada di SD Yuwati Bhakti.
Adapun profil mengenai sosok Kepala Sekolah dapat dilihat melalui website resmi SD Yuwati Bhakti.
Disebutkan Suster Agustina Dede Mite merupakan kepala satuan pendidikan SD tersebut.
Berdasarkan pantauan Infosemarang.com, masih sedikit informasi yang bisa digali dari sosok Suster Agustina sebagai pimpinan sekolah swasta di Sukabumi tersebut.***