INFOSEMARANG.COM -- Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan insiden tragis di mana pasukan sniper Israel menembak Dr. Ashraf Abu Mahady, Direktur Jenderal Farmasi.
Kejadian terjadi saat Dr. Mahady dalam perjalanan menuju gudang penyimpanan obat-obatan untuk Rumah Sakit Al-Shifa, Rumah Sakit Al-Ahli, dan beberapa puskesmas di Gaza yang masih beroperasi.
Peluru dari sniper Israel juga menyasar sopir ambulans yang menemaninya dan satu orang lainnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, insiden penembakan terjadi ketika korban mencapai gudang, dan ketiganya mengalami luka.
Pasukan sniper Israel tidak hanya menargetkan ketiga korban, tetapi juga ambulans yang datang untuk mengevakuasi mereka.
Kementerian Kesehatan mengutuk keras tindakan ini dan mencatatnya sebagai bagian dari catatan kriminal tentara pendudukan Israel.
Mereka mendesak PBB dan lembaga internasional untuk segera mengaktifkan hukum humaniter internasional dan resolusi terkait perlindungan kru medis, serta mengkriminalisasi penargetan terhadap mereka.
Sebelumnya, pada 23 November, tentara Israel menangkap Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya, bersama beberapa dokter senior lainnya.
Khalid Abu Samra, kepala departemen di rumah sakit tersebut, menyampaikan informasi tentang penangkapan tersebut.
“Dokter Mohammad Abu Salmiya ditangkap bersama beberapa dokter senior lainnya,” ujar Khalid Abu Samra, kepala departemen RS Al-Shifa.
Sejak awal agresi militer Israel di Jalur Gaza, sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan menjadi sasaran serangan.
Rumah Sakit Al-Shifa khususnya menjadi fokus utama serangan darat Israel di Gaza Utara.
RS ini diduduki oleh pasukan Israel sejak 15 November 2023 karena dianggap memiliki fasilitas bawah tanah yang menjadi markas komando Hamas.***