Tentara Israel Banyak Diserang Bakteri Shigella, Apa Itu dan Bagaimana Gejalanya?

Tentara Israel banyak yang terkena bakteri Shigella (Sumber : Instagram/@idf)

INFOSEMARANG.COM - Bakteri Shigella kekinian dikabarkan tengah menyerang para tentara Israel di Jalur Gaza.

Dikutip dari sejumlah sumber, Bakteri Shigella ini disebabkan oleh makanan yang tidak steril di zona perang sekaligus kondisi sanitasi buruk.

Bakteri Shigella ini menyebabkan penyakit perut cukup serius dan menyerang organ bagian usus.

Baca Juga: Dua Pelaku Pencurian Burung yang Terekam CCTV di Candisari Berhasil Dibekuk

Dikutip dari sejumlah sumber, tentara Israel terkena Bakteri Shigella ini jumlahnya cukup banyak, sehingga mengharuskan mereka untuk menjalani perawatan dan isolasi.

Penyebab dari bakteri Shigella ini bukan lain makanan yang dimasak warga sipil Israel untuk para tentara di Gaza.

Makanan yang tidak dipanaskan dalam perjalanan ini diduga terkontaminasi bakteri Shigella dan bakteri-bakteri menular berbahaya lainnya.

Bakteri Shigella adalah bakteri berbentuk batang yang menyebabkan penyakit shigellosis, yaitu penyakit infeksi usus yang ditandai dengan diare, kram perut, dan demam. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi.

Baca Juga: Lagi, 10 Kapal Pengungsi Rohingya Dikabarkan Akan Masuk Ke Indonesia, Kini Sudah Sampai Perairan Andaman

Gejala bakteri Shigella

Pada awal infeksi, penderita shigellosis biasanya mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kram perut. Gejala-gejala ini kemudian diikuti dengan diare yang bisa sangat parah, bahkan hingga 10-30 kali dalam sehari. Diare yang disebabkan oleh bakteri Shigella biasanya berwarna merah atau merah muda karena mengandung darah dan lendir.

Baca Juga: Ditolak Warga, 135 Pengungsi Rohingya Diantarkan ke Kantor Gubernur Aceh

Penyakit shigellosis dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti dehidrasi, sepsis, dan meningitis. Pada anak-anak, penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti kejang, syok, dan bahkan kematian.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI