INFOSEMARANG.COM - Hevearita Gunaryati Rahayu atau Mbak Ita sebagai wali kota Semarang belum lama ini mendampingi warga dalam penerimaan dana kerohiman.
Bertempat di Kecamatan Genuk, Kamis (14/12) Mbak Ita terlihat bersama-sama warga keluarahan Trimulyo, Terboyo Wetan, Terboyo Kulon menerima dana kerohiman tersebut.
Dana kerohiman sendiri ialah sejumlah dana yang diserahkan atas lahan warga guna melancarkan program pembangunan kolam retensi penanggulangan rob banjir Genuk serta Pendurungan dan jalan tol Semarang Demak.
Nominal dana kerohiman yang diberikan yakni berjumlah Rp Rp 399.380.820.650 untuk total 37 bidang tanah milik 22 orang warga.
Baca Juga: Fakta Pizza Hut Ganti Nama Jadi Ristorante di Indonesia, Imbas Aksi Boikot?
Kendati demikian, untuk 36 bidang tanah proses dan penyerahannya telah diselesaikan.
“Tentunya Saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat terutama bapak Presiden, Menteri PUPR beserta seluruh tim terpadu provinsi, teman - teman dari kota juga matur nuwun kepada Masyarakat kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon yang legawa dan ikhlas menjual tanahnya untuk menjadi bagian dari pembangunan jalan tol dan kolam retensi ini,” ungkap Mbak Ita dikutip dari laman resmi Semarang Kota.
“Ini sudah final dan sudah diberikan langsung oleh Pak Sekda mewakili tim terpadu bersama BPJS, KPPN, dan BPN,” imbuhnya.
Selanjutnya, dirinya berharap pembangunan jalan tol dan kolam retensi dapat berjalan lancar dan segera rampung. Penyelesaian program jalan tol diyakini mempermudah akses masyarakat Kota Semarang menuju wilayah Pantura. Selain itu, kolam retensi yang dibangun seluas 250 hektar diharapkan menjadi salah satu tempat untuk penampungan atau pengendalian rob maupun banjir.
“Musim hujan pastinya deg-degan mulai dari kami sampai ke teman - teman dinas sampai perangkat wilayah Genuk, Semarang Utara maupun ke Semarang Timur,” ungkap Mbak Ita. Dirinya berharap pembangunan yang sudah mulai dilakukan dari sisi Semarang (dekat makam Kubro) dan sisi Sayung segera selesai, kurang lebih dalam dua tahun ke depan. Dengan kolaborasi, pihaknya mengakui berbagai program pembangunan dapat lebih cepat terselesaikan, utamanya penanganan rob dan banjir di wilayah Genuk dan Pedurungan.
Baca Juga: Bukan Cuma Hutang, Psikolog Ungkap Kemungkinan Hal Lain yang Membuat Keluarga di Malang Bunuh Diri
“Setelah proses yang panjang dan lama, Alhamdulillah masukan kita didengar Pak Presiden dan keluar Perpres 62 e27 dimana nilai yang sebelumnya 25% dari NJOP sekarang menggunakan tenaga profesional apraisal,” ungkap Sekda Provisni Jawa Tengah, Sumarno. Dana kerohiman ini, lanjutnya, adalah nilai besar kontribusi dari warga yang patuh dan berkontribusi pada kebijakan pembangunan.
“Jika menyingkirkan duri di jalan dapat pahala, ini panjenengan semua merelakan tanah untuk dibuat jalan mungkin bagi orang yang mau ziarah ke Kudus, Demak mau Insyaa Allah panen pahala terus. Dan Insyaa Alloh jalan tol ini salah satu metode untuk menanggulangi masalah banjir dan rob di Genuk,” lanjutnya.
Baca Juga: Anak yang Ditinggal Bunuh Diri Keluarga di Malang, Ternyata Murid Berprestasi, Ini Buktinya
Sedangkan, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang hadir dalam kesempatan tersebut juga berpesan agar berhati-hati dari pihak yang ingin mengambil keuntungan dari prosesi ini, seperti minta ijazah, tambahan, dan lain-lain. “Karena pada dasarnya tidak ada yang seperti itu, bahwa apa yang diserahkan hari ini sudah 100% hak penerima,” ungkap Iswar.
Jika akan diinvestasikan, Iswar meminta warga berhati-hati dari investasi bodong. Dirinya berharap warga dapat berinvestasi di Kota Semarang sehingga bisa ikut mendongkrak perekonomian kota.