INFOSEMARANG.COM -- Polisi menemukan fakta-fakta baru terkait perempuan yang jatuh dari lantai 12 Gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB).
Korban tidak lagi berstatus mahasiswi UB. Selain itu ada latar belakang yang menyebabkan dia nekat mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Lowokwaru, Kota Malang, AKP Anton Widodo, menyatakan korban berinisial LS (24 tahun) merupakan warga dari Karangploso, Kabupaten Malang.
Meski pernah terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) pada 2018, LS sudah mengundurkan diri sejak 2019, sesuai keterangan pihak kampus.
Orang tua korban juga mengonfirmasi bahwa LS telah lama tidak berkuliah di UB karena mengundurkan diri akibat penyakit yang dideritanya.
AKP Anton Widodo menyebutkan motif sementara korban mengakhiri hidupnya adalah karena penyakit yang dideritanya tersebut.
Meski demikian, Kapolsek tidak bisa mengungkapkan jenis penyakitnya karena merupakan data kerahasiaan korban.
Alasan memilih UB sebagai tempat bunuh diri masih menjadi misteri, karena pihak berwenang tidak menemukan keterangan pasti dari orang-orang terdekat dan catatan korban.
Sebelumnya, Polisi menyimpulkan bahwa LD, mantan mahasiswi berusia 24 tahun yang jatuh dari Gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, sengaja mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo, menyatakan hasil olah TKP menunjukkan kesengajaan korban, didukung oleh barang-barang yang ditinggalkan di lokasi dan keterangan keluarga.
Barang-barang milik korban yang tertinggal di lantai 12 Gedung Filkom UB meliputi kacamata, sandal, tas, HP, dan uang tunai.
Pemeriksaan jenazah mengungkap bekas luka sayatan urat nadi di tangan kiri, diperkirakan dilakukan beberapa hari sebelumnya.
"Ketika dilakukan pemeriksaan pada kondisi jenazah korban, ditemukan bekas luka sayatan urat nadi di bagian tangan kiri," ujar Kapolsek kepada awak media.
Kami mengimbau pembaca yang mengalami gejala depresi atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.
Konsultasi kesehatan jiwa dapat diakses melalui hotline 119 extension 8 yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga dapat dihubungi melalui 021-500-454.
BPJS Kesehatan juga menyediakan biaya penuh untuk konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan.
Pastikan untuk mencari bantuan segera jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kesulitan mental. Kesehatan jiwa sangat penting, dan dukungan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan.
Baca Juga: Pesan Untukmu yang Ingin Mengakhiri Hidup: Bertahanlah! Hidup Ini Layak Dijalani
(*)