INFOSEMARANG.COM -- Sebuah video menunjukkan penemuan jasad manusia di kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Sumatra Utara telah menjadi viral di media sosial.
Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan melakukan penggeledahan di area kampus dan berhasil menemukan 5 jasad di lantai 15 terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan.
Pihak kampus UNPRI Medan menjelaskan bahwa jasad yang ditemukan merupakan kadaver yang digunakan untuk keperluan pembelajaran di Fakultas Kedokteran.
Dr. Ramlan Sitompul, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara (Sumut), mengkonfirmasi adanya aturan terkait penggunaan cadaver untuk pembelajaran.
"Dalam pendidikan kedokteran, ada aturan administratif yang jelas untuk menggunakan cadaver. Hal ini memastikan bahwa kadaver tersebut dapat digunakan di Fakultas Kedokteran," ungkapnya pada awak media Rabu, 13 Desember 2023.
Ramlan Sitompul menekankan seharusnya sejak awal kasus mencuat, pihak UNPRI Medan bisa menjelaskan keberadaan jasad yang telah diawetkan di dalam kampus.
"Proses administratifnya sudah ada standarnya, dan mungkin detailnya dapat dijelaskan oleh pihak pendidikan di universitas tersebut."
Ramlan Sitompul menegaskan bahwa penggunaan cadaver dalam pendidikan kedokteran harus mengikuti standar baku yang telah ditetapkan.
"Penggunaan di ruang terbuka selama proses praktik adalah wajar, mengingat formalin dapat menyengat dan membuat mata perih, jadi kalau di ruangan terbuka akan lebih leluasa," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Lewat Aceh, Pengungsi Rohingya Diduga Mulai Masuk Indonesia Lewat Pekanbaru dan Perbatasan NTT
Meskipun demikian, ia mengingatkan tentang pentingnya etika dalam penggunaan cadaver untuk keperluan pendidikan kedokteran.
"Sebagai bagian dari dunia kedokteran, terdapat etika dalam memperlakukan kadaver. Adab dan etika harus dijunjung tinggi, termasuk di bawah bimbingan dosen," ujarnya.
Jika kondisi jasad yang telah diawetkan tidak memenuhi standar, maka seharusnya segera dimakamkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sebelumnya, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UNPRI Medan, Kolonel (Purn) Drg Susanto, memastikan bahwa kelima jasad tersebut bukan korban pembunuhan, melainkan kadaver yang digunakan untuk pembelajaran di Fakultas Kedokteran.
"Pertama, dengan tegas menyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan kampus, sebagaimana yang diisukan di masyarakat."
"Kedua, UNPRI Medan memiliki Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar," ungkapnya pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca Juga: Balita di Kramatjati Meninggal Usai Dianiaya Pacar Tantenya, Ternyata Ibu dan Ayahnya...
Menurutnya, keberadaan kadaver atau tubuh manusia yang diawetkan di Fakultas Kedokteran UNPRI sudah dimulai sejak tahun 2005.
Drg Susanto mengkritik tindakan kepolisian yang melakukan penggeledahan tanpa melibatkan pihak kampus, menyebutnya sebagai kesalahan.
"Kami menyesalkan bahwa polisi melakukan penggeledahan berdasarkan video yang beredar tanpa meminta klarifikasi resmi dari pihak kampus," tandasnya.***