INFOSEMARANG.COM -- Keluarga Suwarti (59) mengalami duka mendalam setelah perempuan tersebut meninggal dunia di kamar mandi pondok pengobatan Nuswantoro yang dimiliki oleh Gus Samsudin Jadab di Blitar, Jawa Timur.
Suami dan anak-anak korban tidak menyangka bahwa ibu tercinta mereka meninggal secara tragis, di dalam kamar mandi selama 3 hari tanpa sepengetahuan pihak pondok.
Keluarga pasien yang meninggal di Pondok milik Gus Syamsudin mengungkapkan kekecewaan terhadap pengelola pondok yang tidak mengetahui bahwa korban telah meninggal dunia selama 3 hari di dalam kamar mandi pondok.
Baca Juga: Enam Mahasiswa UNPRI Dilaporkan atas Berita Bohong soal Temuan Mayat di Gedung Kampus
Kekecewaan ini semakin bertambah karena korban, seorang perempuan paruh baya, membawa telepon yang terus berdering ketika keluarga mencarinya.
Meskipun demikian, keluarga korban menyatakan bahwa mereka tidak akan menuntut pihak pengelola pondok atas kejadian ini.
Muhammad Farid Dwi Prakoso, salah satu menantu korban, menegaskan bahwa keluarga telah mengikhaskan kejadian tersebut setelah ibu mertuanya melakukan pengobatan spiritual di pondok tersebut.
Meskipun awalnya keluarga tidak mengetahui keberangkatan ibu mertuanya, namun setelah beberapa hari tidak pulang, mereka mencari langsung ke pondok Blitar.
"Sesampainya di sana, kami menanyakan ke resepsionis dan menemukan nama ibu di buku tamu dengan KTP miliknya. Namun, pengelola pondok tidak mengetahui keberadaan ibu," ujar Muhammad Farid Dwi Prakoso kepada media.
Baca Juga: Hasil Survei 8 Lembaga: Prabowo-Gibran Mendominasi Peta Pilpres 2024
Pada saat pemeriksaan lokasi kejadian bersama pihak kepolisian, terungkap dari CCTV sang ibu sempat masuk ke kamar mandi tetapi tidak keluar lagi.
Keluarga mencoba membuka kamar mandi dan ditemukan bahwa Suwarti sudah meninggal di dalamnya.
Keluarga menyesalkan kurangnya kepekaan dan kepedulian dari pengelola pondok yang tidak mengetahui kejadian tersebut selama 3 hari. Mayat korban baru ditemukan setelah 3 hari peristiwa tersebut terjadi.***