INFOSEMARANG.COM -- Calon Presiden Prabowo Subianto, merespons dengan santai ungkapan kontroversialnya mengenai "ndasmu etik" yang diucapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di Jakarta pekan ini.
Ungkapan itu kemudian menjadi viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir.
Prabowo menjelaskan bahwa ungkapan tersebut hanyalah sebatas candaan di antara keluarga Partai Gerindra, mengingat rapat tersebut merupakan pertemuan tertutup dan terbatas untuk kader partai.
Baca Juga: Debat Perdana Cawapres Digelar Jumat, 22 Desember 2023 di Jakarta Convention Center
Meskipun viral, Prabowo menegaskan bahwa itu hanya percakapan informal di dalam keluarga politiknya.
“Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara, dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu,” kata Prabowo saat kampanye di Blitar, Jawa Timur, Minggu, 17 Desember 2023.
Dalam klarifikasinya, Prabowo berharap agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan, karena menurutnya, itu hanya sekadar kelakar biasa.
Dia menegaskan bahwa situasi tersebut perlu dipahami dalam konteks kekeluargaan di internal partai.
“Enggak usah dibesar-besarkan,” ujar Prabowo.
Baca Juga: Raffi Ahmad Bocorkan Rencana Bangun Bekizart Beach Club di Pantai Krakal, Yogyakarta
Sebelumnya, Rekaman video yang menampilkan Prabowo mengomentari isi debat calon presiden di KPU RI, di mana dia menggunakan ungkapan "ndasmu etik," menjadi viral dan menuai perhatian.
Prabowo menyampaikan ungkapan tersebut saat berkelakar terkait pertanyaan Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, etik. Ndasmu etik (kepalamu etik, red.),” kata Prabowo di hadapan para kader partai, yang disambut dengan riuh tepuk tangan dan gelak tawa peserta rapat.
Terlepas dari kontroversi ini, Prabowo tetap fokus pada kampanye dan mengajak semua pihak untuk tidak terlalu serius mempermasalahkan ungkapannya tersebut, karena menurutnya, itu adalah bagian dari interaksi informal di internal partai.***