INFOSEMARANG.COM -- Ekspresi calon wakil presiden pada debat kedua Pemilu Presiden 2024, yang berlangsung pada Jumat, 22 Desember 2023, malam, menjadi pusat perhatian.
Kirdi Putra, seorang pakar mikro ekspresi, mengamati dengan seksama partisipasi Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang akrab dipanggil Cak Imin, calon wakil presiden nomor urut 1.
Kirdi mencatat bahwa Cak Imin sering mengencangkan bibirnya, menunjukkan campuran antara geregetan dan kesal.
Baca Juga: Begini Jawaban Anies Baswedan Soal Komunitas LGBT Jika Terpilih Jadi Presiden: Saya Pribadi...
"Ketika berbicara, beliau sering kali kehabisan waktu, dan bibirnya mengencang setiap kali pembicaraan dihentikan oleh moderator. Ini menunjukkan adanya ketegangan dan kemungkinan kesal," ujar Kirdi dilansir dari Antara, Senin, 25 Desember 2023.
Meskipun begitu, Kirdi juga mencatat bahwa selama sesi debat, Cak Imin tidak banyak menampilkan ekspresi lain, dan tidak terlihat kejanggalan emosional saat menyampaikan pidatonya.
Berlanjut pada calon wakil presiden nomor urut 2, Kirdi menilai Gibran Rakabuming Raka, tampak mencoba mengadopsi gaya bicara Joko Widodo.
Kirdi menilai bahwa ini bukan kebetulan, mengingat perbedaan gaya berbicara Gibran pada debat kedua ini dibandingkan dengan penampilannya pada momen yang lain.
"Mas Gibran ini menurut saya dia mencoba menyalin cara bicara Pak Jokowi. Kita harus melihat tidak hanya saat debat cawapres, tetapi juga pada pidato-pidato panjangnya, misalnya ketika dia menjadi Wali Kota Solo," ungkap Kirdi.
Kesamaan dalam gaya berbicara, menurut Kirdi, bukan sekadar kebetulan karena Gibran adalah putra dari Jokowi. Hal ini membuka kemungkinan adanya pengaruh teknik Neuro Linguistic Programming (NLP) atau hipnoterapi.
Baca Juga: PKB Klarifikasi Soal Cak Imin Hadir di IKN dan Ikut Potong Tumpeng: Kami Hanya Mengaji
Analisis Kirdi menyebutkan bahwa upaya Gibran untuk meniru gaya bicara Jokowi dapat dimaknai sebagai strategi untuk menciptakan persepsi yang positif di kalangan publik.
"Mungkin memang ada kesamaan gaya bicara, namun, ini sudah sama persis. Artinya dia mencoba menyalin figur Jokowi ke dirinya sehingga orang yang melihat dia itu seperti akan merasa aman, sama seperti ketika dibimbing Pak Jokowi. Memberikan kesan bahwa orang lain boleh saja melanjutkan misi Pak Jokowi, saya adalah Pak Jokowi," jelas Kirdi.
Pindah fokus pada calon wakil presiden nomor urut 3, Mohammad Mahfud MD, Kirdi mencatat keahlian Mahfud dalam mengendalikan ekspresi emosi di antara cawapres lainnya.
"Menurut saya, Pak Mahfud ini penguasaan ekspresi emosinya bagus, ini perlu pujian," kata Kirdi.
Meskipun terdapat beberapa momen di mana Mahfud tampak kehilangan kendali emosional, secara keseluruhan ia mampu mengelola ekspresi dengan baik, terutama dalam mengatur strategi pembicaraan dan menarik topik yang ia kuasai.
Meski sempat terlihat gugup pada awal debat, Mahfud mampu menjaga keberlanjutan percakapan dengan baik.
Kirdi memberikan pujian khusus untuk kemampuan Mahfud dalam mengelola emosi, dengan mencatat beberapa momen di mana ia mampu meredakan ketegangan dengan kepiawaian.
Sebagaimana diketahui, debat kedua Pilpres 2024 yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Jumat, 22 Oktober 2023, melibatkan tiga cawapres.
Temanya mencakup ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, serta perkotaan.
Setelah debat pertama yang melibatkan tiga calon presiden pada 12 Desember 2023, debat kedua memberikan ruang untuk penjelasan lebih mendalam mengenai visi dan rencana kerja para cawapres.***