INFOSEMARANG.COM -- Lebih dari dua bulan telah berlalu sejak serangan genosida Israel terus menyerang warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita.
Laporan terbaru dari WAFA News Agency mencatat bahwa puluhan warga sipil tewas dalam serangan brutal Israel pada Sabtu, 23 Desember 2023.
Serangan ini melibatkan serangan udara, pengeboman artileri, dan penembakan tanpa pandang bulu.
Baca Juga: Vlogger Ria SW Kena Protes Gara-gara Beli Kopi Starbucks di Tokyo, Kini Video Menghilang
Di Jabalia, Gaza utara, pesawat tempur Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal dengan rudal.
Dampak serangan ini sangat tragis, menyebabkan puluhan warga sipil tewas, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita.
Sumber lokal melaporkan bahwa 12 warga sipil, yang semuanya adalah wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel.
Serangan ini menyapu rumah keluarga Al-Borsh di Jabalia, merubahnya menjadi puing-puing. Banyak orang terjebak di bawah reruntuhan, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka serius.
Pemboman artileri Israel juga menargetkan sebuah rumah di lingkungan Nazla di Jabalia, mengakibatkan kematian seorang anak secara tragis.
Baca Juga: 12 Ucapan Hari Natal 25 Desember Bahasa Korea, Lengkap Pakai Hangul dan Cara Baca
Tim Pertahanan Sipil Gaza melaporkan penemuan puluhan jenazah yang membusuk di jalan-jalan Beit Lahia di Gaza utara setelah penarikan tank dan pengangkut personel Israel dari kawasan tersebut.
Jenazah tersebut sebagian besar merupakan korban eksekusi di lapangan yang kemudian dikoyak oleh anjing liar.
Jurnalis Mohammed Nasr Abu Hwaidi menjadi salah satu korban serangan Israel di lingkungan Shujaiya.
Sementara itu, serangan di kamp pengungsi Al-Shati merenggut enam warga sipil dan melukai puluhan lainnya.
Jumlah jurnalis Palestina yang tewas sejak 7 Oktober telah mencapai seratus, terbaru, termasuk jurnalis Muhammad Abu Hweidy, yang tewas dalam serangan udara Israel di rumahnya di timur Kota Gaza pada Sabtu, 23 Desember 2023.
Baca Juga: Fakta Terbaru Ratusan Anjing Diduga ke Penjagalan: Truk Pakai Pelat Bodong, Pemilik di Sragen Kabur
Serangan terus berlanjut, dengan dampak mengerikan. 20.258 warga Palestina tewas dan 53.688 orang terluka sejak 7 Oktober.
Selain itu, 7.000 warga masih belum ditemukan dan dikhawatirkan tewas tertimbun puing-puing.***