INFOSEMARANG.COM - Self harm adalah perilaku menyakiti diri sendiri secara sengaja. Perilaku ini dapat berupa tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul, seperti menyayat atau membakar kulit, memukul tembok, membenturkan kepala, menggigit diri sendiri, dan mencabut rambut.
Pelaku self harm juga dapat dengan sengaja menelan sesuatu yang berbahaya, seperti cairan detergen atau obat nyamuk cair, bahkan menyuntikkan racun ke dalam tubuhnya.
Self harm biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian borderline.
Baca Juga: Spot Kembang Api di Semarang untuk Malam Tahun Baru 2023 Penuh Kesan
Perilaku ini dapat menjadi cara untuk mengatasi emosi negatif, seperti kesedihan, kemarahan, atau rasa bersalah. Self harm juga dapat menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang sedang dihadapi.
Penyebab Self Harm
Ada berbagai faktor yang menyebabkan self harm, antara lain:
- Masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian borderline.
- Trauma masa lalu, seperti pelecehan fisik atau seksual.
- Penyakit fisik, seperti penyakit kronis atau nyeri kronis.
- Penggunaan zat adiktif.
- Tekanan sosial, seperti bullying atau tuntutan untuk menjadi sempurna.
Tanda-tanda Self Harm
Jika Anda atau orang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda berikut, kemungkinan mereka mengalami self harm:
- Memiliki luka atau goresan di tubuh, terutama di bagian lengan, tangan, kaki, atau perut.
- Memiliki bekas luka bekas luka bakar, lecet, atau benda tajam.
- Memakai pakaian atau perhiasan yang menutupi luka atau bekas luka.
- Menjadi pendiam atau menarik diri dari lingkungan sosial.
- Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti menjadi lebih mudah marah atau murung.
- Memiliki pikiran atau ide untuk bunuh diri.
Baca Juga: Mengapa Gen Z dan Milenial Mudah Stres, Ternyata Ini Penjelasan Logisnya
Cara Mengatasi Self Harm
Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami self harm, penting untuk segera mencari bantuan profesional. Dokter atau psikolog dapat membantu Anda atau orang tersebut untuk memahami penyebab self harm dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda atau orang yang Anda kenal untuk mengatasi self harm:
- Konseling atau terapi. Terapi dapat membantu Anda atau orang tersebut untuk memahami emosi dan pikirannya, serta mengembangkan keterampilan untuk mengatasi emosi negatif secara sehat.
- Obat-obatan. Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat membantu mengatasi gejala masalah kesehatan mental yang mendasari self harm.
- Kelompok dukungan. Berbicara dengan orang lain yang mengalami self harm dapat memberikan dukungan dan inspirasi.
Baca Juga: Nggak Semua, Tapi Ini Alasan Mengapa Beberapa Pilot Sering Terjebak Cinta Lokasi dengan Pramugari
Tips untuk Mencegah Self Harm
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah self harm:
- Bicaralah dengan orang yang Anda percaya. Jika Anda merasa stres atau tertekan, bicarakan dengan orang yang Anda percaya, seperti teman, keluarga, atau terapis.
- Cari kegiatan yang menyenangkan. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang Anda sukai, seperti olahraga, bermusik, atau menulis.
- Belajar cara mengelola emosi. Ada berbagai teknik yang dapat Anda pelajari untuk mengelola emosi negatif, seperti teknik relaksasi, meditasi, atau journaling.
- Hindari pemicu. Jika Anda mengetahui apa yang memicu self harm, cobalah untuk menghindari pemicu tersebut.
Self harm adalah masalah kesehatan mental yang serius. Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami self harm, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.