Videonya Bagi-bagi Uang Jadi Sorotan, Ini Profil Gus Miftah Pimpinan Ponpes Ora Aji di Sleman

video Gus Miftah saat bagi-bagi uang di Pamekasan viral (Sumber : instagram @undercover.id)

INFOSEMARANG.COM - Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, adalah seorang mubalig dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Ia lahir di Adiluhur, Jabung, Lampung Timur, Lampung, pada tanggal 5 Agustus 1981. Gus Miftah merupakan keturunan ke-9 dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Gus Miftah mulai berdakwah sejak tahun 2002. Ia memilih berdakwah di tempat-tempat yang dianggap "kotor" atau maksiat, seperti lokalisasi, kelab malam, dan salon plus-plus.

Baca Juga: Klarifikasi Pihak Citilink Soal Skandal Pilot dan Pramugari Selingkuh: Sudah Ada Pemanggilan

Hal ini dilakukan karena Gus Miftah prihatin dengan kondisi para pekerja di tempat-tempat tersebut yang kesulitan mendapat akses ilmu keagamaan.

Metode dakwah Gus Miftah yang unik dan nyentrik membuatnya dikenal luas oleh masyarakat. Ia sering menggunakan bahasa yang lugas dan humoris dalam ceramahnya. Selain itu, Gus Miftah juga sering menggunakan musik dan lagu dalam dakwahnya.

Baca Juga: Spot Kembang Api di Semarang untuk Malam Tahun Baru 2023 Penuh Kesan

Kegiatan dakwah Gus Miftah mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk para ulama dan pejabat. Ia juga sering diundang untuk mengisi pengajian di berbagai tempat, baik di Indonesia maupun luar negeri.

Gus Miftah tidak hanya berdakwah di kalangan masyarakat umum, tetapi juga di kalangan artis dan pejabat.

Ia sering mengadakan pengajian bersama artis-artis papan atas Indonesia, seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, dan Deddy Corbuzier. Selain itu, Gus Miftah juga pernah memberikan pengajian kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Mengapa Gen Z dan Milenial Mudah Stres, Ternyata Ini Penjelasan Logisnya

Gus Miftah merupakan sosok ulama yang inspiratif. Ia menunjukkan bahwa dakwah tidak harus dilakukan di tempat-tempat yang "halal" saja. Dakwah juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang dianggap "kotor" untuk mengajak orang-orang yang belum mengenal agama untuk kembali ke jalan yang benar.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI