INFOSEMARANG.COM - Baru-baru ini media outlet Korea Selatan menyoroti sebuah desa di Kota Bau Bau Sulawesi Tenggara, yang menggunakan Hangul sebagai tulisan mereka.
Adalah suku Cia-Cia, sebuah kelompok etnis yang bahasanya tidak memiliki bentuk tertulis dalam bahasa Indonesia.
Hal ini ditengarai karena struktur kata suku mereka tak mudah beradaptasi dengan huruf alfabet latin.
Solusinya, dimulai sejak 2009, saat adanya pertukaran budaya antara Kota Bau Bau dan Korea, dan terbukti hangul mampu menjadi alat untuk menyalin bahasa suku tersebut.
Diketahui, bahasa suku Cia-Cia sendiri dituturkan oleh sekitar 80 ribu orang di provinsi Sulawesi Tenggara.
Penggunaa hangul digagas oleh seorang guru bernama Abidin, yang pernah belajar selama 6 bulan di Korea Selatan.
Baca Juga: Serapan APBN 2023 Pacu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Alhasil, adaptasi dari huruf Hangul ini diharapkan bahasa suku Cia-Cia tidak punah di tanah kelahiran mereka.
Sampai saat ini, hangul digunaka untuk mengajar siswa dari SD hingga SMA dan bahasa Cia-Cia terlihat digunakan dalam berbagai bentuk tulisan.
Mulai dari penulisan nama jalan di papan petunjuk, hingga nama dari sebuah sekolah, dan tempat-tempat biasa digunakan masyarakat setempat.***