INFOSEMARANG.COM- Usai sudah royal wedding Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Kusumo Kuntonugroho dan Laily Annisa Kusumastuti, putra bungsu Wagub DIY, Paku Alam X, Bangsal Sewatama Pakualaman meriahkan resepsi kedua pada 11 Januari 2024.
Dilasir dari situs resmi Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta memperlihatkan fakta menarik yang ada di pernikahan yang sarat unsur budaya tersebut.
Banyak filosofi budaya Jawa dan Yogyakarta yang terpajang, mulai dari gunungan, kuliner khas jawa dan prosesi selama pernikahan.
Baca Juga: Pemkot Semarang Gencar Bangun Tanggul Laut, Begini Progresnya
1. Kehadiran Tokoh Terkemuka
Resepsi kedua dihadiri oleh empat ribu tamu undangan dari berbagai lapisan masyarakat.
Termasuk tokoh seperti mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menambah nuansa kehormatan pada acara yang diselenggarakan dengan kentalnya nuansa budaya Jawa.
2. Simbolisme dalam Busana Pengantin
Pengantin tampil memukau dengan kain batik motif Parang Indra Widagda, menggambarkan keteladanan Bathara Indra yang vokal dalam pendidikan.
Baca Juga: Gunung Lawu Via Candi Cetho dan Cemoro Kandang Ditutup untuk Pendakian, Ternyata ini Penyebabnya
Sebuah pesan yang mengharapkan kedua pengantin mampu menjalani kehidupan pernikahan dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut.
3. Tarian yang Memikat
Tiga tarian eksklusif, Beksan Tyas Muncar, Bedhaya Wasita Nrangsmu, dan Lawung Alit, memberikan nuansa magis pada resepsi.
Dipersembahkan dengan inspirasi dari kecintaan Permaisuri KGPAA Paku Alam X, tarian-tarian ini memperkaya pengalaman budaya yang disajikan.
Baca Juga: Tak Ada Wakil Indonesia, Ini Jadwal Semifinal Malaysia Open 2024
4. Sajian Kuliner
Resepsi kedua memanjakan tamu dengan hidangan khas Pakualaman dan internasional. Serai jeruk nipis, setup jambu, jus sirsak, dan kopi menjadi teman hidangan berupa aneka jenang, puding, sup, rujak es krim, dan salad.
Menu utama seperti bakmi Jawa, sate, dan potato beef melengkapi kelezatan kuliner.
5. Puncak dan Pamitan
Puncak acara terjadi pada 12 Januari 2024, dengan prosesi pamitan dan kondur besan, menutup dengan indah rangkaian pernikahan agung Pakualaman.
Baca Juga: Gunung Lawu Via Candi Cetho dan Cemoro Kandang Ditutup untuk Pendakian, Ternyata ini Penyebabnya
Besan dan keluarganya meninggalkan Pakualaman setelah beberapa hari tinggal, dengan menyelipkan pamitan pada KGPAA Paku Alam X dan Permaisuri.
Rangkaian pernikahan ini tidak hanya memukau dalam kemegahan, tetapi juga memberikan makna mendalam terkait budaya dan keharmonisan.
Pernikahan BPH Kusumo dan Laily tidak sekadar merayakan cinta, melainkan juga melestarikan nilai-nilai dan tradisi yang kental dalam budaya Jawa.***