Immanuel Ebenezer Sebut Guru Besar Partisan Salah Satu Paslon, Rektor UI: Itu Menghinakan

Hakristuti Hakrisnowo (Sumber: YouTube | Foto: Metro TV)

INFOSEMARANG.COM - Dalam sebuah acara dialog interaktif, Immanuel Ebenezer ketua Tim Relawan Prabowo-Gibran tuding akademisi partisan salah satu paslon.

Hal itu diungkap Immanuel Ebenezer pada seorang Harkristuti Harkrisnowo, Rektor Universitas Indonesia.

"Saya prihatin dengan sikap para akademisi-akademisi yang sebagian maaf ya, kita sudah tahu kecenderungan partisannya ke siapa," ujar Immanuel dilansir YouTube MetroTV Minggu (4/2/2024).

Baca Juga: Tawuran Kreak di Kaligawe Pecah Pakai Sajam dan Petasan, Masyarakat Resah: Astagfirullahaladzim..

Sontak saja, tudingan itu membuat Harkristuti tersinggung, bahkan merasa terhinakan.

"Itu pertanyaan yang sangat insulting alias menghina buat kami. Kami itu guru besar mas, Kami tidak ada kepentingan untuk mendapatkan posisi tertentu mendukung paslon tertentu, tidak. Maaf kami orang yang sudah senior tidak ada kepentingan tertentu," ujar sang Guru Besar.

Tuti, begitu ia akrab disebut menantang jika benar para akademisi merupakan partisan, ia meminta Immanuel untuk membuktikan hal tersebut.

Baca Juga: Jelang Debat Capres Terakhir, Prabowo Was-Was Kembali Dapat Nilai dari Lawan: Emang Lo Siape?

"Kami ingin Indonesia ini bangsanya menjalani proses demokrasi yang adil dan jujur jadi saya tersinggung sekali klo ada orang Istana yang menuding kami suara partisan,"

"Tunjukkan! buktikan kalo kami suara partisan, kalo orang istana mau sembarangan kami akademisi bisa marah," terangnya.

Sang rektor menyebut jika saat ini dirinya berstatus ASN, yang dituntut untuk netral dalam menyikapi pemilu.

Baca Juga: Spoiler & Link Nonton Drakor Doctor Slump Episode 3: Jungwoo & Haneul Salting tapi Saling Perhatian

"Apalagi kami ini ASN diminta untuk netral walaupun menteri dan pejabatnya tidak netral. Yang partisan siapa coba?" katanya.

"Kami tegaskan tidak ada motif apa-apa. Kenapa kami baru muncul karena kami prihatin karena setelah banyak protes tapi penyimpangan itu masih terus berlangsung," pungkasnya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI