INFOSEMARANG.COM - Yudha Arfandi diduga benamkan Dante sebanyak 12 kali ke kolam renang, namun ia berdalih hal itu dilakukan untuk melatih pernafasan korban.
Aksi keji Yudha Arfandi ini diungkap oleh Polda Metro Jaya dalam acara konferensi pers yang digelar pada Selasa, 13 Februari 2024.
Menanggapi hal tersebut, Reni Kusumowardhani, ahli psikologi forensik ungkap beberapa hal terkait perilaku tersangka.
Baca Juga: Cak Imin Dilaporkan ke Bawaslu Karna Cuit Dirty Vote, Anies Respon Santai
"Terlihat ada sesuatu intensi pelaku yang betul-betul ini yang membuat entah itu marah, atau ada sesuatu lainnya," papar Reni.
Tak sampai disitu, Reni mengatakan, jika Yudha seharusnya tahu resiko dari perbuatannya dapat mematikan bagi anak usia 6 tahun seperti Dante.
"Dia tahu hal ini bisa menyebabkan kematian, apalagi pada anak usia 6 tahun, yang tidak bisa melakukan pembelaan diri" terangnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Genuk Tewaskan 3 Orang Pemuda, Diduga Akibat Kebut-kebutan
Reni pun menyebut dalam rekaman CCTV, Yudha nampak masih mengejar Dante meski korban sudah berada di tepi kolam.
"Apalagi kata polisi korban berusaha untuk berada di sisi (kolam) namun tetap dikejar (pelaku)" ia menyambung.
"Hal ini petunjuk-petunjuk ini sangat penting, ada apa gitu dibalik perilakunya yang memiliki intensi serius anak ini jadi bisa dilemahkan," jelasnya.***