INFOSEMARANG.COM -- Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, keluar dari Gedung Merah Putih KPK sambil menunduk.
Chusnunia menyelesaikan wawancaranya dengan KPK setelah 5 jam dari kedatangannya pada Rabu (17/5/2023) pagi.
Ia juga memilih bungkam di hadapan awak media saat ditanya soal hasil wawancara dengan KPK di dalam gedung.
Kedatangan wagub yang akrab disapa Mbak Nunik ini yakni untuk memberikan klarifikasi terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Seperti diketahui, Chusnunia menjabat sebagai Wagub Lampung bersama Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung pada periode 2019-2023.
Data terbaru, Chusnunia melaporkan harga kekayaanya dengan total Rp 13,6 miliar.
Diberitakan sebelumnya, nama Chusnunia dan Arinal Djunaidi menjadi sorotan publik setelah viralnya video milik Bima awbimax yang membahas soal Pemerintah Lampung.
Chusnunia juga sempat memberi tanggapan soal video tersebut.
Ia pun membeberkan soal anggaran infrastruktur dari pemerintah daerah selama 3 tahun terakhir sebagai sanggahan soal komplain banyak jalan rusak di Lampung.
Mbak Nunik juga menjelaskan soal kota baru yang dikabarkan masih mangkrak hingga saat ini.
Selain itu ia juga menggarisbawahi diksi 'Dajjal' yang dipakai oleh Bima sebagai ungkapan kekesalannya.
Baca Juga: Ibu-ibu Adu Mulut dengan Dokter Koas Berujung Damai, Saling Pelukan dan Minta Maaf
Begini tanggapan panjangnya soal keseluruhan isi video Bima:
Oh NO…semua yang ditanya aku jawab, bahwa salah satunya aku juga sampaikan soal gak tepat diksi kata “dajjal” …memang iya aku sampaikan, mengingatkan bahwa itu gak tepat menyebut lampung “dajjal”. Lampung itu Indah kok…
Aku udah jawab juga kan, gak tepat kalau gak kerja sama sekali, gak tepat kalau gak membangun….aku jelaskan 700 milyar lebih anggaran infrastrukturnya tahun ini.
Tahun 2022 lebih dari 900 milyar. Belum lagi tahun 2020 & 2021.
Kritik datang juga bukan sekali ini kok, baru baru adikku @abangtaun juga kasih masukan soal rumbia…dan baik baik aja. Aku juga udah jawab itu, bahwa ruas tsb sudah dibahas sejak tahun tahun lalu, baru di pembahasan 2022 ada celah fiskalnya sehingga Pemprov bersama DPRD sepakati ada slot anggaran ke ruas rumbia…
Aku jelaskan juga soal kota baru…ya pasti seneng kalau bisa lanjutin pembangunan gedung besar megah dan luas, ya pasti seneng kalau bisa pindah ke gedung megah lebih lengkap fasilitas, tapi kita semua sedang menghadapi covid 19 …nangani nyawa lebih utama, ditengah itu pun pak Gubernur masih upayakan maksimal terus membangun, 2020 dana pembangunan infrastruktur ratusan milyar dari apbd. 2019 pak Gubernur sudah Bahas berkali kali untuk upaya melanjutkan pembangunan kantor Pemprov di kota baru, tapi awal 2020 datang covid, emangnya hati kita mati tetep mau terusin bangun kantor sedangkan rakyatnya bertaruh nyawa??? NO….big NO NO…
Catatannya : seluruh pecinta lampung boleh kasih masukan, aspirasi, saran, kritik…gunakan bahasa yang baik. Katakanlah tak harus sopan sopan amat, tp gak gitu gitu amat juga kan gengss….
Aku lahir dan dibesarkan di desa yang susah aksesnya, yang kalau dilombakan terpencilnya kayaknya juara kali ya…aku angkatan pertama smp negeri, mau sma di situ gak bisa harus keluar daerah, karena belum ada sma di sana saat itu…so …aku juga khatam soal betapa pentingnya akses..baik itu akses transportasi, kesehatan, pendidikan dll, jangankan mimpi bisa kuliah di luar negeri macam Amerika atau ostrali…bisa kuliah saja harus kerja dobel dobel Job untuk bayar sppnya…aku masuk dunia politik salah satu tujuan utamanya utk perjuangkan ini.
Oh iya kayaknya aku gak bahas agama dan suku deh…NKRI harga mati dek.
Netizen pun ramai-ramai memberikan komentar kepada Chusnunia.
"Dajjal" disitu metafora jangan dipahami literal buk, ayo belajar semiotika supaya ndak gagal menangkap substansi dari sebuah argumentasi," tulis akun @empuan.dikara.
"Istilah dajjal itu sebenarnya ungkapan kekesalan seorang warga. dan menurutku kritik bima itu utk seluruh gubernur yg pernah memimpin bukan cm saat ini," tulis akun @sofie.nia.
(*)