INFOSEMARANG.COM -- Hari Penyu Sedunia atau World Turtle Day digelar setiap 23 Mei setiap tahunnya.
Peringatan Hari Penyu Sedunia sudah ada sejak tahun 2000.
Dimulai oleh American Tortoise Rescue demi mengkampanyekan perlindungan pada kura-kura dan penyu serta habitatnya.
Hari Penyu Sedunia diharapkan menggerakan manusia untuk membantu penyu dan kura-kura bertahan hidup.
Serta membantu penyu dan kura-kura tetap aman saat berkembangbiak.
Baca Juga: 20 Mei Hari Apa? Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas Diperingati sejak 1959
Penyu merupakan hewan yang dilindungi.
Hal ini tertera dalam UU No 5 Tahun 1990 yang menyebutkan penyu masuk ke dalam daftar satwa yang dilindungi menurut PP Nomo 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan danStawa.
Hampir semua jenis penyu di Indoensia dapat ditemukan di kawasan pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski kini populasinya semakin langka.
Seperti diketahui, penyu menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut.
Namun saat berkembang biak, induk penyu akan ke daratan untuk bertelur.
Telur-telur itu disimpan induk di dalam lubang-lubang lalu ditimbun menggunakan pasir.
Baca Juga: 19 Mei Hari Korps Cacat Veteran Nasional, Diperingati untuk Mengenang Jasa Pahlawan
Telur yang menetas membutuhkan waktu 45-60 hari hingga menjadi tukik, sebutan untuk anak penyu.
Dikutip infosemarang.com dari dlhk.jogjaprov.go.id, dari 1.000 tukik yang kembali ke laut, hanya 1 ekor yang akan bertahan hidup hingga mencapai usia dewasa.
Perkembangbiakannya pun tak mudah, karena telur penyu juga menjadi target buruan untuk diperjualbelikan.
Terlebih karena adanya mitos soal telur penyu yang bisa dijadikan obat berkhasiat.
Selain itu, penyu juga memiliki ancaman lainnya untuk bertahan hidup.
Adanya sampah laut membuat penyu kesulitan mencari makanan.
Makanan utama penyu yakni ubur-rubur.
Sampah plastik yang kini tak asing ditemui di laut pun kerap kali mengecoh penyu karena mirip dengan ubur-ubur.
Yuk jaga lingkungan dan lestarikan populasi penyu!
(*)