INFOSEMARANG.COM- Dimotori Indonesia Corruption Watch (ICW) Koalisi Masyarakat Sipil melakukan Aksi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU).
Demonstrasi ini diduga sebagai pernyataan sikap masyarakat terhadap problematika jelang Pemilu 2024 mendatang yang ditimbulkan KPU.
Hal ini menyusul jelang pengesahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 10 dan 11 Tahun 2023 tentang Pencalonan Anggota DPR dan DPRD dan DPD.
Baca Juga: Banyak Orang Tidak Sadar 5 Perilaku dalam Hubungan Ini Sebenarnya Toxic!
Kurnia Ramadhana selaku koordinator aksi di depan gedung KPU menyebut,dalam PKPU terbaru ditemukan sejumlah kesalahan yang tak sedikit.
Mulai dari persoalan keterwakilan perempuan hingga terdapat mantan narapidana korupsi yang maju kembali dalam pemilu.
Selain itu, peraturan yang dinilai paling parah adalah penghapusan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
Baca Juga: Problematika Pemilu 2024, ICW Aksi di Depan KPU RI: Karpet Merah Caleg Koruptor
Dikutip infosemarang.com dari akun Instagram @sahabaticw yang mengunggah rekaman selama aksi yang dilakukan pada Minggu 28 Mei 2023 tersebut.
"Kami lihat di aturan itu banyak sekali problemnya, mulai dari pemberian karpet merah ke pelaku korupsi, lalu keterwakilan perempuan, dan penghapusan LHKPN," ungkap Kurnia Ramadhana seperti dikutip infosemarang.com pada Minggu 28 Mei 2023.
Aksi penolakan PKPU ini dilakukan sekitar pukul 10.11 WIB ini menggunakan tema teatrikal.
Terlihat ada sekitar empat orang yang menggunakan rompi berwarna orange dengan topeng bergambar tikus.
Tidak berselang lama seorang lagi datang dengan mengenakan topeng bergambar wajah ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Pemeran ketua KPU bertopeng Hasyim Asy'ari mengalungkan bunga kepada empat orang berjas oranye tersebut.
Setelah prosesi pemberian kalung bunga, mereka pun saling berjabat tangan.
Seolah menyindir adanya kongkalikong KPU dengan calon pejabat ex koruptor dalam PKPU terbaru.
Selain itu ada terdapat sejumlah massa aksi lainnya yang membawa sejumlah poster.
"KPU RI sekarang makin bodong," tulis massa aksi di salah satu poster.
Baca Juga: Sempat Diserang, Jirayut Merasa Netizen Indonesia Lebih Brutal Dibanding Thailand
Poster tersebut diduga menjadi ungkapan kekesalan massa aksi terhadap PKPU terbaru yang dinilai problematik.
(*)