INFOSEMARANG.COM - Pelaksanaan kurban saat Idul Adha dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah seperti yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim.
Dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban, tentu harus sesuai dengan ketentuan dan syariat Islam.
Sementara dalam prakteknya, masih ada saja kesalahpahaman pada saat penyembelihan hewan kurban, seperti yang pernah dibahas Buya Yahya.
Baca Juga: Diisukan Putus dari Rebecca Klopper, Fadly Faisal Unggah Foto Gadis Lain di Insta Story
"Dari kitab Fiqih kurban, silsilah fiqih praktis kurban kami berharap kepada pembimbing, mushola- mushola yang menyelenggarakan korban di tempatnya membaca buku ini, agar lebih sempurna di dalam melaksanakan tugas menjalankan amanat menyembelih kurban," kata Buya Yahya, dalam salah satu ceramahnya yang tayang di media sosial.
Buya Yahya masih cukup sering menemukan beberapa kesalahpahaman yang perlu disadari oleh umat Muslim dalam proses penyembelihan hewan kurban.
Pertama, salah satu kesalahpahaman umum adalah menganggap bahwa ukuran hewan kurban menentukan keutamaannya.
Baca Juga: Pamer Kebersamaan dengan Anak Saat Isu Selingkuh Syahnaz Sadiqah, Jeje Govinda Banjir Dukungan
Banyak orang percaya bahwa semakin besar hewan kurban yang mereka sembelih, semakin besar pula pahalanya.
Namun, Buya Yahya menegaskan bahwa yang menjadi penentu keutamaan kurban bukanlah ukurannya, tetapi niat dan keikhlasan hati dalam menjalankan ibadah tersebut.
Kualitas ibadah lebih penting daripada kuantitas ukuran hewan kurban.
Kesalahpahaman lainnya adalah pemahaman yang keliru tentang tindakan menyiksa hewan kurban.
Baca Juga: Pas! Jepang dan Uzbekistan Lengkapi Peserta Piala Dunia U-17 2023
Beberapa orang mungkin melakukan penyembelihan dengan cara yang tidak manusiawi, menyebabkan penderitaan yang berlebihan bagi hewan tersebut.
Buya Yahya menekankan pentingnya melakukan penyembelihan dengan cara yang baik, yaitu dengan menggunakan pisau yang tajam dan melakukan pemotongan yang cepat untuk meminimalkan rasa sakit hewan kurban.
Menyiksa hewan kurban adalah tindakan yang dilarang dalam Islam, dan umat Muslim harus menghormati dan memperlakukan hewan dengan baik selama proses penyembelihan.
Baca Juga: Begini Cara Bikin Daging Kambing Tidak Bau Prengus, Hanya 5 Bahan Ini
Selain itu, kesalahpahaman umum lainnya adalah menganggap bahwa daging kurban harus sepenuhnya diberikan kepada yang membutuhkan.
Sebagian orang mungkin mengira bahwa tidak ada secercah pun daging kurban yang boleh mereka simpan untuk diri sendiri atau keluarga mereka.
Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam Islam, ada hak-hak tertentu yang harus dipenuhi dalam pembagian daging kurban, seperti memberikan sebagian kepada fakir miskin, tetapi umat Muslim juga diizinkan untuk mempertahankan sebagian daging tersebut untuk kebutuhan keluarga mereka.
Baca Juga: Supaya Lebih Lezat, Gunakan 3 Bahan Ini agar Daging Kurban Jadi Lebih Empuk
Penting untuk memahami prinsip adil dalam pembagian daging kurban dan tidak terjerat dalam kesalahpahaman yang salah mengenai hal ini.
Terakhir, kesalahpahaman yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan aspek kesehatan dalam penyembelihan hewan kurban.
Beberapa orang mungkin melalaikan pentingnya memastikan bahwa hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit yang berbahaya.
Baca Juga: Perdana Live TikTok, Inge Anugrah Kebingungan Saat dapat Gift dari Viewers
Buya Yahya menekankan bahwa menyembelih hewan yang sakit atau tidak sehat bertentangan dengan ajaran Islam.
Umat Muslim harus memastikan kelayakan hewan kurban sebelum melakukan penyembelihan dengan berkonsultasi dengan para ahli atau dokter hewan yang kompeten.
Dalam kesimpulannya, Buya Yahya menegaskan pentingnya memahami prinsip-prinsip yang benar dalam penyembelihan hewan kurban pada saat Idul Adha.***