INFOSEMARANG.COM - Bagi sebagian umat muslim di Indonesia saat ini tengah melaksankan puasa Arafah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha 2023.
Seperti diketahui, puasa Arafah mempunyai keutamaan luar biasa jika dilaksanakan secara ikhlas karena Allah SWT.
Berikut adalah amalan-amalan terbaik pada hari saat kita melaksanakan puasa Arafah:
Baca Juga: Terekam Kamera, Dua Pesepakbola Top Jalani Ibadah Haji di Momen Idul Adha 2023 Ini, Siapa?
1. Perbanyak doa, karena sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah.
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi ﷺ bersabda,
"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi, no. 3585. Hasan).
2️. Bertakbir sejak Subuh hari Arafah hingga hari Tasyrik terakhir setiap bakda shalat.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
"Kami pagi-pagi bersama Rasulullah ﷺ dari Mina menuju Arafah, di antara kami ada yang bertalbiyah dan di antara kami ada yang bertakbir." (HR. Muslim No. 1284)
Baca Juga: Bikin Surat Warisan, Nikita Mirzani Tidak Sebut Nama Lolly?
3️. Berpuasa pada hari Arafah bagi yang tidak berhaji, karena keutamannya dapat menghapus dosa dua tahun.
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim No. 1162)
4. Perbanyak kebaikan, misalnya dengan memperbanyak sedekah
"Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)...." (HR. Abu Daud. Shahih)
5️. Membaca bacaan terbaik yang dibaca para nabi pada senja Arafah.
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu secara marfu’—sampai pada Rasulullah ﷺ—, disebutkan hadits,
"Kalimat utama yang aku dan para nabi ucapkan pada senja hari Arafah adalah: LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALA KULLI SYAI-IN QODIIR (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)." (HR. Ath-Thabrani dalam Fadhl 'Ashri Dzil Hijjah, 2:13)***