INFOSEMARANG.COM - Pada saat momen Idul Adha, pasti di setiap rumah bakal memiliki stok daging sapi.
Salah satu menu masakan berbahan daging sapi yang paling populer adalah rendang yang pastinya bisa Anda lakukan dengan memanfaatkan daging kurban Idul Adha.
Jika Anda bosan dengan rendang yang begitu-begitu saja, barangkali Anda harus mencoba aneka resep baru.
Baca Juga: Dewi Perssik Sindir Seserahan Nikahan Mewah Angga Wijaya: Beli Seserahan Jangan Pakai Duit Istri
Dilanisr dari laman Explore Airasia, berikut adalah aneka rendang yang terkenal di kawasan Asia Tenggara, salah satunya mungkin bisa jadi inspirasi Anda untuk momen Idul Adha besok.
1. Rendang Maman
Berasal dari Gemencheh di negara bagian Negeri Sembilan, terletak di jantung Minangkabau Malaysia, rendang ini mendapatkan namanya dari daun tanaman maman (Cleome gynandra) yang rasanya pahit.
Variasi sederhana dari rendang klasik, hidangan ini dimulai dengan menumis pasta yang terbuat dari kunyit segar dan cabai rawit dengan protein pilihan, biasanya ayam kampung.
Untuk meredam kepahitan daunnya, mereka dimasak dengan asam gelugur (Garcinia atroviridis), tetapi Anda harus menjadi juru masak yang berpengalaman untuk mendapatkan perbandingan kedua bahan ini dengan benar.
Baca Juga: 5 Daerah di Indonesia yang Memiliki Tradisi Unik Saat Perayaan Idul Adha, Salah Satunya di Semarang
Trik lain yang digunakan juru masak lokal untuk mencegah rendang yang dihasilkan menjadi pahit adalah dengan mengatur waktu penambahan sayuran secara hati-hati. Daun maman masuk hampir di akhir saat kuah mulai mengental.
Tinggi beta karoten, kalsium dan asam folat, daunnya merupakan pelengkap bergizi untuk rendang.
2. Rendang Tok
Gelap yang menggoda, dengan kuah yang menempel pada potongan daging yang empuk, versi ini berasal dari negara bagian Perak di bagian utara Malaysia, yang merupakan warisan tercinta.
Biasanya dibuat dengan potongan daging sapi, rendang tok adalah versi kering dari hidangan yang kaya akan bumbu ketumbar, jinten, adas, kayu manis, kapulaga, cengkeh dan kunyit.
Untuk hasil terbaik, daging direndam semalaman dengan pasta aromatik bawang merah, bawang putih dan jahe, serta bumbu halus.
Setelah direndam, dagingnya berwarna kecokelatan dan kemudian direbus dengan santan, yang ditambahkan sedikit demi sedikit hingga kuahnya berubah warna dari jingga gosong menjadi coklat tua pekat, proses yang bisa memakan waktu hingga tiga jam.
Sebagai penutup, taburi kerisik (kelapa parut panggang) yang menambah rasa pedas dan tekstur ekstra pada hidangan.
3. Rendang Lokan
Daging sering menjadi ciri dari banyak rendang, tetapi bagi orang Minangkabau yang berasal dari daerah pesisir Sumatera Barat seperti Padang, Pariaman dan Painan, rendang Lokan adalah favorit.
Hidup dekat dengan laut atau hutan bakau, penduduk setempat di daerah ini mengganti daging sapi atau kerbau dengan kerang rawa yang disebut lokan, yang tersedia dalam jumlah banyak.
Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Sunnah Idul Adha, Kapan Anjurannya Harus Dilakukan?
Disiapkan dalam kuah kental dengan rempah-rempah dan aromatik, rendang lokan juga mengandung sayuran hijau seperti pakis dan pucuk singkong.
Karena penggunaan moluska dan sayuran ini, variasi rendang pesisir ini tidak hanya beraroma tetapi juga kaya akan zat besi.
4. Rendang Cubadak
Makanan pokok Payakumbuh, sebuah kota di dataran tinggi Minangkabau, rendang cubadak menggunakan nangka muda, dipotong dadu dan direbus dalam air asin.
Berserat dan empuk saat dimasak, seperti ayam suwir, dan merupakan sumber protein, vitamin C, zat besi dan vitamin B yang baik, nangka muda adalah pengganti daging yang luar biasa.
Buahnya mungkin memiliki rasa yang berbeda, tetapi setelah direbus, rasanya netral dan mudah menyerap bumbu atau pasta rempah yang terbuat dari aromatik dan cabai.
Baca Juga: Disebut Hanya Bawa Badan Saat Menikah dengan Hanum Mega, Inilah Profil Achmad Herlambang
Daun jeruk purut, daun kunyit, dan serai yang dimemarkan ditambahkan ke rendang untuk meningkatkan aromanya, sementara cambuk santan mengentalkan kuahnya.
5. Randang
Di Filipina selatan, komunitas Muslim Maranao Mindanao menikmati randang, yang penampilannya mirip dengan rendang Minangkabau tetapi memiliki profil rasa yang unik.
Hidangan ini dimasak seperti rendang standar, tetapi sebelum siap disantap, sesendok palapa bumbu tradisional Maranao yang terdiri dari sibujing (sakurab), jahe tumbuk, cabai rawit, dan kelapa parut panggang.
Orang Filipina lebih suka randang mereka dibuat dengan daging carabao (kerbau air) dan diberi sedikit gula muscovado.
Sama seperti di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei, randang wajib dibawa saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
6. Rendang Hijau
Dikatakan berasal dari pulau Sulawesi di Indonesia, rendang hijau, secara harfiah berarti rendang hijau, adalah bom rasa dari hidangan yang dapat ditemukan di Singapura dan Malaysia.
Bahan yang membuat rendang ini rona hijau pucat dan panasnya yang berapi-api tidak lain adalah cabai rawit hijau.
Cabai kecil ditumbuk atau dibumbui dengan serai, lengkuas, bawang merah, bawang putih dan jahe untuk membuat bumbu rendang yang harum dan pedas.
Disiapkan dengan gaya kuah dengan olesan santan kental yang melimpah, rendang hijau bukanlah segalanya.
Dimasukkannya bahan-bahan lain seperti asam gelugur, yang memberi semangat pada hidangan, kerisik, dan gula kabung membantu meredam rasa pedas cabai sekaligus menambahkan lapisan rasa.
7. Rendang Baluik
Di mana pun rendang dinikmati, hidangan ini sering menyoroti bahan-bahan lokal seperti rempah-rempah, sayuran, dan protein.
Di kota Solok, Sumatera Barat, yang terkenal dengan hamparan sawahnya, tidak heran jika rendang baluik yang terbuat dari belut menjadi makanan khas setempat.
Secara tradisional dipanggang di atas api terbuka, belut yang dimasak, tanpa kepalanya, kemudian dilemparkan dengan pasta rempah ke dalam wajan sampai terlapisi dengan baik.
Rendang kering, gaya ini juga menampilkan banyak sayuran hijau penambah rasa seperti daun surian (Toona sinensis), daun jeruk purut, dan daun kunyit.
8. Rendang Tumbuk
Mereka yang menikmati menggali ke dalam sepiring rendang daging harus mencoba rendang tumbuk, hidangan asli Minangkabau yang disiapkan dengan bakso daging cincang.
Kata tumbuk dalam nama masakan mengacu pada tindakan menumbuk potongan daging sapi sampai hancur.
Untuk mempercepat persiapan, juru masak hari ini hanya menggunakan daging sapi cincang yang mereka bentuk menjadi bakso seukuran gigitan.
Karena daging cincang yang digunakan, rendang ini juga merupakan pilihan yang bagus untuk pemula yang ingin mencicipi rendang tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam di atas kompor panas.
Keistimewaan lain dari Payakumbuh, hidangan ini menggunakan rempah-rempah dan aroma yang sama seperti rendang tradisional Minangkabau, tetapi dapat disiapkan sedikit kering atau gurih tergantung pada preferensi.***