INFOSEMARANg.COM - Pemerintah akan mengumukan kenaikan gaji bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tahun 2023 ini.
Apakah wacana penerapan single salary akan turut berlaku? Berikut selengkapnya!
Pada bulan Juni 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani menguraikan kebenaran wacana kenaikan gaji bagi PNS.
Baca Juga: Cak Nun Dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Dikabarkan Alami Pendarahan Otak
Sri Mulyani bersama Menteri PAN-RB Azwar Anas juga telah merancang sejumlah kebijakan.
Selain merancang besaran kenaikan gaji PNS, Sri Mulyani dan Azwar Anas turut mengkaji detail sistem single salary.
Seperti yang diketahui, terakhir kali kenaikan gaji PNS dilakukan pada tahun 2018.
Baca Juga: Daftar Lembaga Pemerintah Terapkan Sistem Single Salary Jelang Kenaikan Gaji PNS 2023
Itupun dengan keberlakuan di tahun selanjutnya, dan ditetapkan dalam PP Nomor 15 tahun 2019.
Adapun tujuan dari penerapan single salary pada perhitungan gaji PNS untuk meningkatkan dan mendorong kinerja ASN.
Selain itu, untuk memisahkan ASN yang profesional dan tidak serta menarik targeted talent.
Terakhir menyeimbangkan kesejahteraan ASN dengan kinerja pemerintah dan kemampuan fiskal.
Apabila single salary diterapkan,nantinya PNS akan menerima gaji pokok saja.
Sementara tunjangan yang melekat dihapus dan dimasukan dalam besaran gaji pokok sesuai rumusan single salary.
Adapun tunjangan lain yang masih akan diberikan di luar gaji pokok tersebut adalah tunjangan kinerha, dan tunjangan kemahalan.
Baca Juga: Bakal Polisikan Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah, Farhat Abbas: Kita akan Tuntut Seberat-beratnya
Tak hanya itu, rupanya besaran gaji PNS dengan sistem single salary dipengaruhi oleh bobot kinerja dan tanggung jawab yang diemban.
Sebab, gaji PNS tak lagi diberikan secara merata berdasarkan golongan dan pangkat seperti sekarang.
Sehingga, ada kemungkinan besar gaji PNS dengan penerapan single salary naik jadi 10 kali lipat.
Baca Juga: Besok Kesempatan Terakhir, Simak Cara War Tiket Konser Taylor Swift di Singapura
Jadi, golongan PNS yang paling diuntungkan dalam sistem single salary adalah mereka yang memiliki etos kerja dan kedisiplinan tinggi.
Berikut ini tabel gaji PNS yang naik di tahun 2018 dan belum menggunakan sistem single salary.
Golongan I
Golongan Ia : Rp 1.560.800 s.d. Rp 2.335.800;
Golongan Ib : Rp 1.704.500 s.d. Rp 2.472.900;
Golongan Ic : Rp 1.776.600 s.d. Rp 2.577.500;
Golongan Id : Rp 1.851.800 s.d. Rp 2.686.500.
Baca Juga: Tak Diterima di Sekolah Negeri? Masih Bisa Sekolah Swasta Gratis di Semarang
Golongan II
Golongan IIa : Rp 2.022.200 s.d. Rp 3.373.000;
Golongan IIb : Rp 2.208.400 s.d. Rp 3.516.300;
Golongan IIc : Rp 2.301.800 s.d. Rp 3.665.000;
Golongan IId : Rp 2.399.200 s.d. Rp 3.820.000.
Baca Juga: Nominal Fantastis! Segini Tabel Gaji PNS Bila Sistem Single Salary Diterapkan, Naik 10 Kali Lipat?
Golongan III
Golongan IIIa : Rp 2.579.400 s.d. Rp 4.236.400;
Golongan IIIb : Rp 2.688.500 s.d. Rp 4.415.600;
Golongan IIIc : Rp 2.802.300 s.d. Rp 4.602.400;
Golongan IIId : Rp 2.920.800 s.d. Rp 4.797.000.
Baca Juga: Cek Jadwal Presale Tiket Nonton Insidious The Red Door di Bioskop XXI, Biar Enggak Antre Lagi
Golongan IV
Golongan IVa : Rp 3.044.300 s.d. Rp 5.000.000;
Golongan IVb : Rp 3.173.100 s.d. Rp 5.211.500;
Golongan IVc : Rp 3.307.300 s.d. Rp 5.431.900;
Golongan IVd : Rp 3.447.200 s.d. Rp 5.661.700;
Golongan IVe : Rp 3.593.100 s.d. Rp 5.901.200.
Nah itulah informasi mengenai hal yang mempengaruhi besaran gaji PNS jika menggunakan sistem single salary.***