INFOSEMARANG.COM-- Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono angkat bicara soal Ponpes Al Zaytun.
Hendropriyono mengungkapkan Pondok Pesantren Al Zaytun diresmikan oleh Presiden Ketiga RI BJ Habibie pada 1999 silam.
Lalu beberapa tokoh juga terlibat diawal pembentukan Ponpes Al Zaytun.
Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Pasang Badan Bela Al Zaytun: Ponakan Saya Sekolah di Al Zaytun!
Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri juga sempat diminta untuk meletakkan batu pertama gedung pembelajaran ponpes tersebut.
Hendropriyono menjelaskan awal mula dirinya mengenal Panji Gumilang pada 1999 ketika Panji meminta Habibie untuk meresmikan ponpes Al Zaytun.
Habibie kemudian mengutus Menteri Agama untuk menyelidiki Al Zaytun.
Baca Juga: 289 Rekening Milik Panji Gumilang dan Al Zaytun Diblokir PPATK Karena Dugaan Pencucian Uang!
Dikutip Infosemarang.com dari Kompas TV, Hendropriyono menyebutkan.
"Presiden Indonesia waktu itu BJ Habibie, memerintahkan Menteri Agama untuk menyelidiki Ponpes Al Zaytun," ucapnya seperti dikutip Infosemarang.com pada 12 Juli 2023.
"Sedangakan (menteri) yang minta beraudiensi kepada presiden, dalam rangka untuk meresmikan pesantren Al-Zaytun," lanjutnya.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut BNPT akan Tangani Kasus Al Zaytun: Dulu Yayasannya NII
"Di situ saya pertama kali dengar ada nama pesantren Al-Zaytun," tuturnya.
Hendropriyono saat itu menjabat Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan.
Pada sidang kabinet, kata dia, Menteri Agama yang diutus Habibie untuk menyelidiki Al Zaytun memaparkan.
Jika Ponpes Al Zaytun tidak memiliki masalah secara ideologi politik.
"Diterangkan Al Zaytun dipimpin oleh seorang bernama Panji Gumilang dan diceritakan bahwa dari sisi ideologi politik tidak ada masalah," tuturnya.
"Karena Panji Gumilang juga berpikiran cukup dalam pengetahuan filsafat Pancasila dan dari sisi kurikulum dan sisi pelajaran yang diberikan ponpes," ungkapnya.
Ia menegaskan kalau ketika itu Menag menyebut bahwa Al Zaytun tidak bermasalah.
"Menurut Menag waktu itu tidak ada masalah," pungkasnya.
***