INFOSEMARANG.COM -- Nama yang sedang hangat dibicarakan adalah Marsekal Madya Henri Alfiandi, yang menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dari 4 Februari 2021 hingga 2023 ini.
Nah, dia baru saja ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
KPK menduga Henri menerima suap Rp 88,3 miliar dari suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan dan berbagai proyek pengadaan barang di Basarnas antara tahun 2021 hingga 2023.
Lantas berapa sih harta kekayaan yang dimiliki oleh Henri ini?
Informasi harta kekayaan pejabat publik bisa kita temukan di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah dilaporkan oleh Henri ke KPK.
Total harta kekayaan yang dilaporkan oleh Henri mencapai angka Rp 10.973.754.000 atau jika dibulatkan, hampir mencapai Rp 10,9 miliar.
Baca Juga: 8 Tanda Seseorang Telah Dewasa, Kamu Bertindak Lebih Bijaksana dari Usiamu?
Bidang Tanah dan Alat Transportasi
Henri tercatat memiliki lima bidang tanah dan bangunan yang tersebar di wilayah Pekanbaru dan Kampar. Nilai dari bidang tanah dan bangunan ini mencapai angka Rp 4.820.000.000.
Henri juga punya koleksi alat transportasi mobil nissan Grand Livina tahun 2012 seharga Rp 60 juta, lalu ada Fin Komodo IV tahun 2019 senilai Rp 60 juta juga, dan mobil Honda CRV tahun 2017 senilai Rp 275 juta.
Tidak hanya kendaraan darat, Henri juga punya kendaraan udara, dia punya pesawat terbang jenis Zenith 750 STOL tahun 2019 senilai Rp 650 juta.
Sementara untuk harta bergerak lainnya yang tidak dirinci mencapai angka Rp 452.600.000.
Kas dan Harta Lainnya
Selain itu, Henri melaporkan kepemilikan Kas atau setara kas senilai Rp 4.056.154.000 atau sekitar Rp 4 miliar, dan harta lainnya senilai Rp 600 juta. Dia melaporkan tidak memiliki hutang.
Sebagaimana diketahui, Kepala Basarnas, Marsekal Madya Henri Alfiandi, atau biasa disapa HA, diduga menerima suap sebesar Rp 88,3 miliar dari berbagai proyek pengadaan barang di Basarnas antara tahun 2021 hingga 2023.
Hal itu terungkap dari Operasi Tangkap Tangan KPK yang dilaksanakan pada Selasa, 25 Juli 2023 lalu.
"Dari informasi dan data yang diperoleh Tim KPK, diduga HA bersama dan melalui ABC (Letkol Adm Afri Budi Cahyanto) diduga mendapatkan nilai suap dari beberapa proyek di Basarnas tahun 2021 hingga 2023 sejumlah sekitar Rp88,3 miliar dari berbagai vendor pemenang proyek," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata seperti dikutip dari Antara, Kamis, 27 Juli 2023.
Demikianlah beberapa fakta menarik seputar harta kekayaan Henri Alfiandi. Semoga bermanfaat.***
.webp)
