Bupati Banyumas Pilih Jalur Diskresi Tutup Permanen Tambang Emas Ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang

Bupati Banyumas mengambil jalur Diskresi untuk menutup permanen tambang emas di Desa Pancurendang, Banyumas. (Sumber : Instagram/basarnas_cilacap)

INFOSEMARANG.COM -- Bupati Banyumas, Achmad Husein, memanfaatkan mekanisme diskresi untuk rencana penutupan permanen tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.

Mekanisme tersebut perlu dilakukan lantaran kewenangan soal pertambangan sebenarnya bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten, tetapi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sebagaimana diketahui, Selasa, 25 Juli 2023 lalu terjadi insiden delapan penambang terjebak di lubang tambang emas ilegal itu. Karena itu, Bupati Achmad Husein mengambil keputusan tersebut demi keselamatan masyarakat.

"Diskresi adalah suatu hal yang belum diatur, akan kita ambil, karena ini keselamatan masyarakat," kata Bupati Achmad Husein dikutip dari Antara, Sabtu 29 Juli 2023.

Tapi, sebelum dilakukan penutupan permanen, Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten akan mempelajari dulu diskresi yang bakal digunakan oleh Pemerintah Kabupaten.

"Nanti kalau kami tutup itu secara yuridis formalnya benar, bukan asal tutup, tutup, tutup, nanti buka lagi. Kalau tutup, yuridis formalnya benar, maka kalau kemudian mereka buka, ada sanksi hukumnya," katanya.

Baca Juga: Fakta Kasus Polisi Tembak Polisi di Cikeas, Bripda Ignatius Sempat Disebut Mati Karena Sakit

Rapat Evakuasi dengan Pemangku Kepentingan

Bupati dan jajaran Forkompinda beserta Basarnas telah menggelar rapat evakuasi pada Kamis, 27 Juli 2023. Hasil rapat menyetujui Basarnas sebagai pihak yang berwenang dan Pemkab Banyumas akan mendukung dengan sarana prasaran yang dibutuhkan.

Hal itu seperi genset dan pompa air berkapasitas besar. Seperti diketahui, penambang terjebak di dalam tambang dengan debit air yang tinggi dan lorong yang sempit.

"Kami penuhi, karena yang bisa bekerja dan punya ilmunya adalah Basarnas, jadi kita ikut Basarnas saja, sehingga juru bicaranya adalah Basarnas," ujar Bupati.

Operasi SAR di Beberapa Titik Lokasi

Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga hari ini. Basarnas menerjunkan tim elit untuk membantu evakuasi.

Kekuatan personil sebayak 200 orang dari Basarnas, Kepolisian, TNI, dan pihak lain yang tidak disebutkan satu per satu dan dibagi ke dalam enam worksite.

Baca Juga: Kronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Disebut Akibat Kelalaian, Densus 88: Senjata dari Tas

Berikut adalah pembagian worksite yang sedang dikerjakan:

1. Worksite A-1 berada di galian Sumur Bogor dan menggunakan lima pompa air submersible.
2. Worksite A-2 berlokasi di galian Sumur Dondong dan menggunakan 2 pompa air submersible.
3. Worksite A-3 berada di Sumur I dan menggunakan dua pompa air submersible.
4. Worksite A-4 berada di Sumur II dan menggunakan satu pompa air submersible.
5. Worksite A-5 berlokasi di bendungan sungai dan menggunakan satu pompa air submersible.
6. Worksite A-6 berada di Galian Majenang dan menggunakan dua pompa air submersible.

Setiap tim punya tugas tersendiri, salah satunya adalah penyedotan air menggunakan submersible yang lebih besar untuk menutup titik-titik lokasi yang dicurigai ada kebocoran menuju lubang tambang.

Kamera Hole Turun Tangan untuk Menghitung Lama Kerja

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Jateng ikut andil menurunkan kamera hole ke lubang tambang untuk memastikan debit penambahan air, guna menghitung lama kerja yang dibutuhkan.

Jadi, para petugas di lapangan bisa lebih siap dan tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi.

Baca Juga: FIX! PPPK Dapat Gaji Berkala di Tahun 2023, Begini Cara Perhitungannya

Delapan Penambang Asal Kabupaten Bogor

Delapan penambang yang terjebak di tambang ilegal Kabupaten Banyumas, mereka semua berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mereka adalah Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40).***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI