Susi Pudjiastuti Resmi Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024? Cek Faktanya

Beredar video di Facebook yang membawa narasi bahwa Susi Pudjiastuti resmi jadi cawapres Anies Baswwedan di Pilpres 2024. Video itu beredar di Facebook. Apakah hal itu benar? (Sumber : instagram @aniesbaswedan)

INFOSEMARANG.COM -- Beredar sebuah video di Facebook dengan narasi bahwa Susi Pudjiastusti akan jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Akun yang mengunggah video bahwa Cawapres Anies Baswedan adalah Susi Pudjiastuti itu bernama "Menuju Istana".

Judul yang dituliskan dalam video tersebut yakni, AHY DI HEMP4SKAN !! P-KS DAN N4SDEM SEPAKAT..SUSI PUJIASTUTI DI TUNJUK JADI PENDAMP1NGI ANIS.

Baca Juga: Diajak Presiden PKS jadi Cawapres Anies Baswedan di Pemilu 2024, Mahfud MD:Saya akan..

Seiring mendekati Pilpres 2024, banyak kabar yang menginformasikan berbagai calon presiden dan hal-hal lainnya.

Kabar tersebut bisa berupa informasi yang benar, bisa juga salah.

Adapun video yangri  diunggah akun Facebook tersebut memiliki tumbnail atau muka video yang menunjukkan sosok Susi Pudjiastuti, Surya Paloh dari Partai Nasdem, dan Ahmad Syaikhu dari PKS.

Tertulis pula teks dalam tumbnail tersebut, yakni "KABAR BURUK UNTUK AHY PKS & NASDEM AKHIRNYA SEPAKAT SUSI PUDJIASTUTI DI TUNJUK SEBAGAI PENDAMPING ANIS.

Setelah video diputar, isi tayangan tersebut adalah hasil editan. Adapun isi video tidak ada hubungannya dengan judul.

Berbagai potongan video tersebut berisi peristiwa yang tidak berkaitan sama sekali.

Sementara itu, narator dalam video hanya membacakan salah satu artikel dari cnbcindonesia.com yang berjudul "Anies Sudah Kantong Satu Nama Cawapres, Ini Dia Sosoknya".

Adapun thumbnail yang menampilkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu identik dengan artikel dari dutapos.com dengan judul “Presiden PKS: Kami dan NasDem Insya Allah akan Banyak Titik Temu”.

Sementara itu, salah satu cuplikan awal video identik memperlihatkan sosok Anies Baswedan dengan Susi Pudjiastuti yang sedang bertemu, potongan video tersebut sama dengan unggahan akun Youtube milik METRO TV dengan judul “Anies Temui Susi Pudjiastuti di Pangandaran”.

Berdasarkan keterangan di atas, klaim bahwa PKS dan Nasdem sepakat Susi Pudjiastuti jadi pendamping Anies di Pilpres 2024 adalah salah. Konten tersebut masuk kategori konten yang dimanipulasi.

Baca Juga: Anies Baswesan Unggah Momen Kebersamaan dengan Pangeran Arab

Di sisi lain, beredar kabar bahwa Yenny Wahid akan menjadi cawapres Anies Baswedan. Hingga kini, belum ada keterangan pasti terkait hal itu.

Berikut ini profil dari Yenny Wahid

Profil Yenny Wahid, anak kedua Gus Dur dan Sinta Nuriyah, yang digadang-gadang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh, lahir pada 29 Oktober 1974.

Menikah dengan Dhorir Farisi pada 2009, keduanya dikaruniani 3 anak perempuan.

Yenny lahir di lingkungan keluarga Nahdhatul Ulama.

Baca Juga: Yenny Wahid Unggah Foto Bareng AHY, Kode Merapat ke Kubu Demokrat?

Mengikuti jejak Gus Dur, Yenny Wahid memiliki pola pikir yang mengedapankan Islam moderat dan menghargai pluralisme yang membawa kedamaian.

Ia merupakan alumni SMA Negeri 28 Jakarta pada 1992.

Lalu melanjutkan studi Psikologi di Universitas Indonesia meski pada akhirnya ia keluar.

Yenny memilih melanjutkan studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Trisakti dan melanjutkan studi administrasi publik di Universtias Harvard, Boston.

Yenny sempat menjadi seorang jurnalis setelah ia lulus dari Universitas Trisakti.

Ia menjadi koresponden koran Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age Melbourne.

Kala itu Yenny bertugas di wilayah Timor-Timur dan Aceh.

Baca Juga: Makan Siang Bersama di Mekkah, Anies Baswedan Pamer Foto Salaman dengan Pangeran Mohammed bin Salman

Perempuan dengan cara berjilbab yang khas ini juga turut serta meliput suasana Jakarta saat Reformasi 1998.

Semenjak Gus Dur menjabat sebagai presiden, Yenny pun memilih mundur dari pekerjaannya.

Ia mendampingi sang ayah kemana pun dengan jabatan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Setelah Gus Dur tak menjabat, Yenny fokus untuk mengejar pendidikan di Boston.

Sekembalinya dari Boston, ia menjabat sebagai Direktur Wahid Institute, yang ia tekuni hingga saat ini.

Karier di bidang politiknya kembali berjalan saat kejayaan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia dipercaya sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik.

Namun setahun kemudian ia mengundurkan diri.

Baca Juga: Hanya Ada 2, Denny Siregar Blak-blakan Prediksi Anies Baswedan Tidak Lolos Paslon untuk Pemilu 2024

Lantaran ia memiliki jabatan di Partai Kebangkitan Bangsa.

Yenny sempat diberhentikan dari PKB dan memilih mendirikan parpol baru, Partai Kedaulatan Bangsa.

Ia menjadi Ketua Umum partai ini.

Lalu pada 2009, ia dipercaya untuk menerima penghargaan Young Global Leader oleh World Economic Forum.

***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI