INFOSEMARANG.COM - Waspada, mungkin pekerjaan hilang karena digantikan oleh peran kemajuan teknologi, kok bisa? Simak penjelasannya!
Beberapa pekerjaan diprediksi akan mengalami pengurangan atau bahkan hilang di masa depan akibat kemajuan teknologi digital.
Teknologi telah membawa banyak kemudahan dalam kehidupan manusia, membuat pekerjaan terasa lebih mudah dan efisien dibandingkan sebelumnya.
Namun, di balik manfaatnya, perkembangan teknologi juga menimbulkan dampak negatif bagi beberapa jenis pekerjaan.
Baca Juga: Daftar Kebutuhan Formasi PPPK Tenaga Teknis Rekrutmen CASN 2023 di Jawa Tengah, Berapa Kota Semarang?
Automasi dan kecerdasan buatan mengancam beberapa bidang pekerjaan yang dapat digantikan oleh teknologi.
Bahkan, di beberapa sektor, peran manusia bisa digantikan sepenuhnya oleh teknologi robot.
Terutama di negara-negara dengan tingkat pendidikan rendah, dampak ini dapat menyebabkan penurunan perekonomian bagi sebagian rakyat.
Pandemi Covid-19 juga telah mempercepat perkembangan teknologi yang mengurangi interaksi manusia.
Meskipun efisien, tetapi perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat menyebabkan banyak pekerjaan hilang.
Menteri BUMN, Erick Thohir, juga mengungkapkan bahwa digitalisasi akan mengubah banyak jenis pekerjaan dan usaha.
Baca Juga: 5 Skill yang Harus Dimiliki untuk Mencapai Kesuksesan di Masa Depan
Berikut adalah 10 profesi yang diperkirakan akan mengalami pengurangan atau hilang dalam beberapa tahun ke depan karena kemajuan teknologi:
1. Pekerja Pos
Kemajuan teknologi membuat pengiriman surat dan paket menjadi lebih efisien dan cepat.
Perusahaan swasta seperti JNE, JNT, Si Cepat, TIKI, Wahana, Ninja Express, dan lainnya telah mengambil sebagian dari pekerjaan tukang pos.
Pengiriman surat dan dokumen kini dapat dilakukan secara digital melalui email dan media lainnya, mengurangi kebutuhan akan jasa Pos Indonesia yang kini semakin berkurang.
2. Agen Travel
Sebagian besar calon wisatawan saat ini mencari dan berbagi informasi secara digital, sementara yang lainnya melakukan pemesanan secara online.
Jika tren ini terus berkembang dan tidak bertransformasi ke digital, usaha agen travel konvensional kemungkinan akan menghadapi kehancuran.
Buku digital atau e-book sudah banyak tersedia dalam smartphone, membuat orang lebih memilih untuk mencari dan merencanakan perjalanan sendiri secara mandiri.
Baca Juga: DPR RI Proses Penyelamatan Al Zaytun Setelah Panji Gumilang jadi Tersangka Kasus Penistaan Agama
3. Ahli Perpustakaan
Peran ahli perpustakaan dalam meminjamkan buku semakin berkurang karena adopsi teknologi.
Saat ini, orang dapat menggunakan chip pada buku dan mesin peminjam otomatis di perpustakaan untuk mengelola peminjaman buku.
Selain itu, e-book semakin populer dan lebih praktis karena dapat diakses dari smartphone.
Kemudahan ini mengancam pekerjaan ahli perpustakaan yang bertanggung jawab atas peminjaman dan perawatan koleksi buku fisik.
Baca Juga: Mantan Pengawal Panji Gumilang Bongkar Pengalaman Tidak Lazim di Al Zaytun: Punya Sifat Otoriter...
4. Buruh Pabrik
Perusahaan-perusahaan industri semakin menggantikan tenaga manusia dengan mesin untuk efisiensi dan efektivitas produksi.
Inovasi dalam teknologi mesin pabrik telah membuat mesin mampu melakukan pekerjaan lebih cepat dan akurat daripada buruh pabrik.
Seiring perkembangan ini, pekerjaan buruh pabrik mungkin akan terancam dan digantikan oleh teknologi.
5. Kasir
Metode pembayaran self-checkout semakin umum digunakan di beberapa toko swalayan, memungkinkan pelanggan untuk membayar sendiri tanpa bantuan seorang kasir.
Meskipun kasir masih akan dibutuhkan di beberapa tempat, peran mereka dalam proses pembayaran mungkin akan berkurang seiring dengan adopsi metode self-checkout yang lebih efisien.
Baca Juga: Polri Geledah Pondok Pesantren Al Zaytun untuk Kumpulkan Bukti Tambahan dalam Kasus Panji Gumilang
6. Pekerja Farmasi
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memungkinkan robot untuk memisahkan dan menangani resep pelanggan di beberapa tempat.
Apoteker atau pekerja farmasi mungkin akan menghadapi penggantian peran oleh robot yang dapat memberikan pelayanan farmasi lebih cepat dan akurat.
7.Perakitan dan Pekerja Pabrik
Pekerjaan di bidang manufaktur, seperti perakitan dan pekerja pabrik, juga berpotensi digantikan oleh robot.
Baca Juga: CIHUY! Jumlah Formasi PPPK Tenaga Teknis CASN 2023 Ditetapkan, Ini Rinciannya
Kemajuan dalam komputasi telah memungkinkan robot untuk melakukan tugas-tugas perakitan dengan kemampuan yang semakin mirip dengan manusia.
Pemrograman robot juga semakin mudah, sehingga penggunaan robot dalam proses manufaktur dapat semakin umum.
8. Operator Telepon, Telemarketer, dan Resepsionis
Perkembangan teknologi voice recognition dan kecerdasan buatan dapat mengurangi kebutuhan akan operator telepon, telemarketer, dan resepsionis manusia.
Mesin akan lebih dipilih untuk melayani layanan pelanggan karena dapat memberikan respon lebih cepat dan akurat.
9. Teller dan Pegawai Bank
Kemajuan teknologi digital dalam layanan perbankan digital telah mengurangi kebutuhan akan teller dan pegawai bank.
Semakin banyak orang yang beralih ke transaksi melalui aplikasi perbankan di gadget mereka, mengurangi interaksi langsung dengan teller dan staf bank.
Baca Juga: 5 Cara Menyembunyikan Status Online di WhatsApp Terbaru 2023
10. Translator
Kemajuan teknologi telah menghadirkan aplikasi bahasa online yang canggih, mengurangi kebutuhan akan layanan penerjemahan manusia.
Aplikasi penerjemah gratis dan berbayar semakin akurat dan efisien, memungkinkan orang untuk menerjemahkan dokumen penting dengan mudah melalui smartphone atau perangkat digital lainnya.
Baca Juga: Cara Cepat Hapus Akun WhatsApp Permanen di HP Android
Pekerjaan penerjemah kemungkinan akan beralih ke layanan penerjemahan bahasa secara online.
Untuk bisa sukses dan tak tergerus jaman, bisa lihat skill apa yang dibutuhkan dalam artikel " 5 Skill yang Harus Dimiliki untuk Mencapai Kesuksesan di Masa Depan ".***